Friday, March 7, 2008

Bedah Pasar Honda City-X (Motor Impian)

Motor Cross Over, Pasarnya Cross Over Juga ?

Mengingat statusnya sebagai motor Cross over yang artinya motor perpaduan antara Bebek, Skutik, Hyper Underbone dan Sport bike artinya motor ini menerapkan apa yang telah dilakukan oleh Ducati dengan produk Multistradanya Artinya motor ini diharapkan mampu mengakomodir beberapa kebutuhan dan keinginan bikers sekaligus hanya dengan menggunakan sebuah sepeda motor.

Pasaran Skutik dan Bebek Standar bisa terkena imbas !

Degan riding position yang familiar alias sederhana serta seperti biasa - nama besar Honda yang mampu meraih konsumen awam dengan mudah, artinya pasaran bebek Standar yang berada di kisaran 12-14 juta rupiah dapat dengan mudah digembosi oleh motor Cross over yang satu ini. Sedangkan buat Skutik dimana kepraktisan menjadi andalan namum seiring dengan makin digemarinya skutik dikalangan bikers pria maka kebutuhan antara kepraktisan dan performa menjadi semakin bias. Sehingga bisa jadi sedikit banyak calon konsumen skutik trutama yang tetap mendambakan performa akan beralih juga ke motor ini !

Suzuki Satria FU, Jupiter MX dan Performance Bike siaga satu !

Terutama bagi Satria FU dan performance Bike dimana mengandalkan performa sebagai nilai jual bisa jadi ini merupakan pertanda mereka harus kehilangan sedikit pasar mereka. Karena meski performa Honda City-X tidak segarang FU apalagi Performance bike lainya namun dengan harga yang relatif sama, motor ini menawarkan penampilan baru dan kepraktisan sebagai motor harian dimana hal ini menjadi nilai minus bagi performance bike bahkan bagi FU Sekalipun.

Pasaran 16-17 juta bisa jadi akan membabi buta !

Nama besar Honda yang sudah terbukti manjur, desain motor dengan rancangan multi fungsi yang berarti sangat fleksiber plus mesin Sonic yang sudah dinanti. Dengan perkiraan harga 16-17 juta rupiah bisa jadi motor ini akan mampu menjadi bench mark baru terutama di kelas motor multifungsi dan bukan tidak mungkin penjualanya akan berada diatas FU, MX dan seluruh performance bike lainya semisal V-Ixion, Ninja, Cbr, Tiger dan Bajaj. Kita tunggu!

Rahasi Kesaktian Ducati = Seni Bukan Statistik

Dalam spesifikasi performa Ducati selalu dibawah fantastik 4 jepang

Coba kita bandingkan performa Ducati Superbike 999R (150 bhp) dengan Yamaha R1 SP (187 bhp)ataupun yang lebih familiar di telinga kita yaitu “ternyata” performa Desmosedici Gp 7 hanya (210 bhp) dibandingkan dengan YZF M1 (220 bhp) ataupun Honda RC212 (225 bhp). Didalam statisitik terlihat jelas bahwa tenaga maksimum motor buatan Bologna ini selalu berada di bawah motor fantastik 4 jepang.

Lalu mengapa Ducati bisa Superior di lintasan balap?

Ini yang menarik, dan kadang baru bisa dipahami setelah merasakan pengendalian motor Ducati saat berada di tikungan. Dengan prisip fast in fast out maka di sinilah keunggulan motor buatan ducati dibanding motor jepang. Karena dasar racangan motor yang berbentuk ramping serta sentral grafitasi motor yang tepat berada di tengah maka kesetabilan motor di tikungan serta penyaluran tenaga mesin keroda selalu tersedia melipah untuk disalurkan keroda belakang pada saat di butuhkan. Berbeda dengan motor jepang dimana meski memiliki tenaga melimpah namun kadang sering terbuang percuma akibat penyaluran tenaga mesin berlebihan yang kadang justru membuat pengendara kehilangan momentum di tikungan. Sebagai catatan : sering kita terpana melihat performa tenaga motor di lintasan lurus, namun pada balapan justu saat ditikunganlah motor paling banyak menghabiskan waktunya. Karena itulah mengapa meski di dalam brosur spesifikas performa ducati selalu dibawah fantastik 4 jepang namun saat di sirkuit Ducati justru lebih unggul dibanding pesaingnya asal jepang.

Teknologi Sasis “Jadul” dan Mesin “Kasar” tapi Hebat.

Kontras dengan fantastic 4 jepang yang mengandalkan sasis allumunium alloy berbentuk deltabox berstruktur honeycomb (sarang lebah seperti frame pada pesawat tempur) Ducati justru setia menggunakan sasis twin tube trelis, yaitu rankaian pipa besi yang dilas hingga berbentuk sasis. Meski lebih berat sasis seperti ini lebih memiliki rigiditas serta lebih mudah untuk diperbaiki dibanding sasis canggih yang fantastik 4 jepang.

Serupa dengan sasis, mesin Desmo L twin Ducati bersuara kasar dan memiliki viberasi yang lebih besar dibanding mesin inline 4 mapun V-4 Jepang. Namun disinilah kuncinya, karena pengendara yang telah terbiasa menggunakan mesin Desmo L twin tersebut akan mengetahui kapan saatnya mengoper gigi dan melakukan buka tutup gas tanpa perlu terpaku pada putaran mesin. Karena seperti menjadi ciri khas produk Italy pada umumnya semisal Ferarri, setiap motor Ducati memiliki karakteristik yang berbeda antara satu mesin dengan mesin lainya. Sehingga bila pengendara telah memahami dengan benar karakteristik mesin Desmo L twinya sangat pasti ia akan mampu memaksimalkan performa motornya tanpa ragu lagi. So, jangan terlalu termakan spek mesin dan statistik ok !

Motor Baru Honda Crossover / City X (Motor Impian) - Siapa Lawan Sepadanya ?

Sulitnya Mencari Lawan Sepadan …

Sebagai motor Crossover mencari lawan sepadan merupakan sesuatu yang cukup sulit, mengapa? Karena biasanya spesies motor seperti ini sangat sedikit sehingga untuk mendapatkan kompetitor sepadan biasanya dilakukan dengan dua hal, pertama yaitu dengan mencari produk paling mirip atau dengan cara kedua yaitu membandikan kategori per kategori dan cara kedua inilah yang akan digunakan Indobikers dalam mencari kompetitor sepadan Honda Crossover

Performa : Yamaha Jupiter MX dan Suzuki Satria 150 FU

Komparasi ini merupakan komparasi paling lumrah dan mudah ditebak. Mengingat basis Honda Crossover yang menggunakan motor Honda Nova Sonic, hanya cocok bila disandingkan dengan Yamaha Jupiter MX dan Suzuki Satria 150 FU. Disini Honda Crossover ditempatkan antara MX yang berkapasitas 135cc dengan tenaga sebesar 11,6 bhp dengan FU yang bertenaga sebesar 16.3 bhp.

(+) Keunggulan Honda Crossover terhadap Jupiter MX

  • Sasis semi deltabox yang artinya memiliki rigiditas sasis lebih baik
  • Desain baru - memberi penampilan baru dibanding MX yang konvensionl
  • Mesin lebih hemat dan bertenaga meski kapasitasnya hanya 125cc

(-) Kelemahan Honda Crossover terhadap MX

  • Ukuran yang lumayan lebar, menyulitkan saat parkir
  • Desain baru yang non konvensional membutuhkan penyesuaian
  • Harganya diprediksi mencapai 16 juta rupiah, terpaut hampir 2 juta lebih mahal

(+) Keunggulan Honda Crossover terhadap Satria FU

  • Memiliki desain baru dengan faktor ergonomis lebih baik
  • Water Cooled - memberi “kesan” Hi-tech
  • Apa yang ada pada FU ada di Crossover plus lebih segar

(-) Kelemahan Honda Crossover terhadap Satria FU

  • Menilik performa Sonic, jelas kalah jauh dibanding FU yang ekstrim
  • Lagi-lagi ukuran menyulitkan dalam bermanfuver
  • Penampilan walau baru namun kalah sporti dibanding FU

Ergonomis, dan Kenyamanan berhadapan dengan Suzuki Skywave

Kenapa Yamaha Mio Soul dan Vario tidak di ikut sertakan? Ini tentunya dikarenakan kapasitas mereka tidak sebanding dengan Honda Crossover. Sedangkan Suzuki Skywave yang berkapasitas 125cc dan berpenampilan segar bisa dibilang lawan yang sepadan untuk disandingkan dengan Honda Crossover yang juga menawarkan faktor ergonomis serta kepraktisan sebagai nilai plus.

(+) Keunggulan Honda Crossover terhadap Suzuki Skywave

  • Saat dibutuhkan memilik tenaga dan akselerasi lebih baik
  • Memiliki indikator yang lebih mudah di baca

(-) Kelemahan Honda Crossover terhadap Suzuki Skywave

  • Menggunakan kopling bukan otomatis
  • Ruang penyimpanan terbatas
  • Sulit digunakan bagi wanita yang mengenakan rok

Gaya Sporty apakah tandingan Yamaha V-Ixion

Crossover juga mengusung desain sporti. Terlihat dari bentuk buritan yang menyiratkan Honda Tiger Revo serta desain Headlamp serta winshield yang mirip dengan Honda Varadero. Namun apakah ini cukup untuk berhadapan dengan motor bergaya sporty tulen semisal V-Ixion ?

(+) Keunggulan Crossover terhadap V-Ixion

  • Siluet depan, belakang dan frame yang futuristis dan non konvensional
  • lebih nyaman untuk membonceng penumpang dan flexibel
  • Rem belakang cakram “berkesan sporty” dibanding V-Ixion

(-) Kelemahan Crossover terhadap V-Ixion

  • Kalah performa terutama bila dilihat dari desain frame
  • Bagaimanapun masih dianggap “motor bebek” apapun alasanya
  • Harganya terpaut sedikit, biasanya konsumen cenderung membeli motor sport betulan

Kesimpulanya : Honda Crossover bisa apa saja tetapi …

Bisa disimpulkan motor buatan Astra Honda Motor ini bisa dikatakan motor paling lengkap, mulai dari segi desain, jumlah fitur serta bila dilihat dari kemampuan yang ditawarkan : Performa yang lumayan ok, kepraktisan yang cukup baik hingga gaya motor yang tidak kalah dibanding motor sport betulan. Tetapi dibalik itu semuanya, ada satu kelemahan yang lumrah diderita motor gado-gado seperti Crossover sendiri yaitu :

Semua bisa dilakukan tapi tidak ada yang maksimal

Meski Indobikers sendiri belum mengetes Crossover secara langsung (Padahal Hayabusa K2 aja udah pernah ) tetapi meramal nasib yang akan dialami oleh Honda Crossover ada baiknya kita mengacu pada motor yang memiliki kesamaan rancangan yaitu : Ducati Multistrada dimana sebuah motor yang memiliki kesamaan genetik dengan Crossover. Multistrada menjadi motor yang serba tanggung karena untuk digunakan dalam kota masih berada dibawah Monster dari segi kepraktisan dan ergonomis, untuk dipakai disirkuit performanya jelas kalah dibanding Supebike 999 dan untuk Touringpun rasanya lebih nyaman menggunakan ST3. Tanggung bukan

Rasanya hal tersebut bisa saja terjadi dengan Honda Crossover, menjadi motor yang serba tanggung. Namun hal ini bukan menjadi masalah buat produk terbaru AHM ini. Karena umumnya di indonesia sepeda motor tidak digunakan sebagai sebuah sarana khusus baik untuk kegunaan Touring ataupun sport (Kegunaan khusus) namun lebih digunakan sebagai kendaraan All rounder. Karena itulah nampaknya walau tidak akan maksimal tetapi Honda Crossover akan tetap mendapat hati di mata konsumen.