Monday, September 29, 2008

Superbike Ferrari Terbaik Saat Ini

Melihat foto di atas, sebagian dari Anda akan bertanya, ”Memangnya Ferrari bikin motor? Bukankah motor dari Italia – juga sangat dikenal di Indonesia – adalah Ducati?”


Kenyataannya, sampai sekarang, Ferrari memang tidak membuat sepeda motor atau superbike, baik secara eksklusif maupun untuk dijual ke publik. Namun bagi perancang produk industri, utamanya kendaraan bermotor, mobil-mobil Ferrari adalah sumber inspirasi. Ini pula yang menyebabkan, seorang perancang industri asal Israel, Amir Glinik, melahirkan konsep superbike Ferrari.

Pengakuan Glinik, ia tidak sekadar menuangkan pikirannya pada motor Ferrari ini secara spontan. Ceritanya, di awal 2005, di benaknya timbul pertanyaan, ”Mengapa Ferrari tidak punya atau bikin motor?” Meski sudah tahu jawaban dan logika penjelasannya, Glinik berusaha mencari tahu tentang motor Ferrari di internet.

Faktanya, ia menemukan bahwa keluarga Ferrari pernah membuat proyek motor secara pribadi pada 1953, yaitu Alfredo Ferrari. Sejak itulah ia mempelajari karakter unik sepeda motor Ferrari, antara lain desain setang dan mekanisme suspensi belakang. Ia juga terus mempelajari komponen Ferrari masa lalu untuk dihadirkan kembali.

Potong Mesin
Setelah karyanya dipublikasikan, sebagian desainer menilai ide Glinik termasuk “gila”. Maklum, ia membuat superbike dengan mesin V12 hasil modifikasi dari Ferrari “Enzo”. Mesin yang digunakan pada mobil ini dipotong atau dimodifikasi menjadi V4. Selanjutnya, digunakan untuk menggerakkan roda belakang motor.

Glinik juga mengaplikasikan teknologi kelas atas pada motor ini. Antara lain fitur kontrol motor yang diadaptasi dari “throttle quadrant” pesawat tempur F-16 plus setir mobil Formula-1 Ferrari. Fitur lainnya yang tak kalah menarik adalah layar sentuh LCD segala cuaca yang dipasang di atas tangki bensin.

Amir mengaku garis-garis Ferrari “vintage” dan moderen sangat mempengaruhi rancangannya. Kombinasi yang digunakannya merupakan garis-garis terbaik Ferrari. Pada mesin, transmisi dan managemen mesin, Glinik mengadopsi teknologi mobil. Untuk mengatur gas atau putaran mesin, digunakan teknologi “drive by wire”.

Mesin V4 dibuat berdasarkan blok mesin Ferrari “Enzo” dengan bak oli di depan, terpisah dari tangki oli utama. Bagian bawah mesin dirancang ulang sehingga menjadi transmisi monoblok girboks yang ikut mendukung gerakan radial lengan ayun, unit hidraulik peredam kejut dan kopling. Sedangkan mendinginkan mesin digunakan air plus kombinasi sirip-siriip rendah khas mesin Ferrari.

Rem
Rem menggunakan kaliper ganda yang bekerja dengan sistem “remote” dan dioperasikan melalui tuas di sebelah kanan motor. Kerja rem juga dibantu oleh sistem pedal yang dioperasikan oleh kaki.

Garpu dibuat dari aluminium profil U, yang digunakan untuk sasis. Rangka lantas dibungkus oleh komposit yang membentuk bodi motor. Untuk suspensi depan, digunakan jenis piston hidraulik tunggal pintar yang dapat mengatur peredaman sesuai dengan kondisi permukaan jalan atau trek.

Jantung dari sistem kontrol motor ini meniru kerja komputer mesin Ferrari. Untuk ini digunakan sistem layar sentuh untuk memantau dan mengatur kerja komponen motor plus sistem diagnostiknya. Beberapa sistem dapat dioperasikan melalui layar di atas tangki adalah setelan suspensi, anti-maling, radio dan GPS.

Terbaik
Meski karya Amir Glinik bukan yang pertama, namun dinilai sebagai yang terbaik. Sebelumnya sudah ada beberapa perancang membuat motor Ferrari. Pada 1970, Kay Engineering membuat motor balap dan dikabarkan sekarang ini harganya mencapai setengah juta dolar. Waktu itu, pembikinan mendapat dukungan penuh dari Enzo Ferrari. Bahkan pada 1980-an, legenda sepedamotor Arlen Ness dari Amerika Serikat, juga sempat membuat chopper Testarossa.
Tahun lalu, seorang pengemar Michael Schumacher membuat Scuderia Ferrari Chopper untuk pembalap tersebut (sejak itu Michael ketanggihan mencoba motor balap). Namun melihat motor Amir Glinik ini, pengamat menilai, itulah motor Ferrari terbaik.

Saturday, September 27, 2008

Honda Produksi 60 juta Bebek Dalam 50 tahun

Untuk merayakan salah satu produknya yang menentukan perjalanan Honda dalam kancah industri otomotif, baik sepeda motor maupun mobil, Honda Motor Corp. Ltd. semalam meluncurkan situs global khusus untuk Super Cub. Di Indonesia, Super Cub kini lebih dikenal dengan sebutan Bebek. Pada tahun ini, Super Cub telah memasuki usianya yang ke-50 tahun.

Takeo Fukui, President & CEO Honda Motor Corp. Ltd. dalam sambutannya, menyatakan, sejak pertama kali dipasarkan pada 1958, Super Cub telah terjual 60 juta lebih sampai April lalu. Super Cub telah menjadi produk globa, saat ini dibikin di 24 negara. Di Indonesia, Super Cub diwakili oleh Revo, Supra Fit, Supra X125 dan Supra X125-PGM-FI.

Diceritakan, salah satu kebanggaan pendiri Honda, yaitu Soichiro Honda dan teman setianya, Fujisawa, terhadap Super Cub adalah teknologi kopling sentrifugal otomatisnya. “Ini adalah teknologi penemuan Honda yang dipimpin oleh Soichiro pda 1957,” jelas situs tersebut. Dengan teknologi ini, pengendara cukup menggunakan satu tangan untuk mengendali motornya. Ide membuat motor bebek seperti itu didasarkan pada cara petugas restoran soba (mie khas Jepang) yang menggunakan sepeda: satu memegang setang (tangan kiri) sedangkan satu barang bawaannya.

Honda mulai merintis membuat sepeda motor pada 1952 dengan menyontek produk dari Eropa. Meski begitu, motor pertama buatan Honda adalah sepeda bermesin. Super Cub dibuat berdasarkan kebutuhan lokal Jepang waktu itu, yaitu motor yang praktis, bisa digunakan di jalan yang tidak beraspal dan dapat dinaiki oleh siapa saja, termasuk wanita.

Keberhasilan Super Cub selanjutnya membuat Honda menjadi salah satu raksasa otomotif dunia saat ini. Honda tidak hanya membuat sepeda motor. Honda juga membuat mobil dengan produk pertamanya S500 (sport model) dan T360 (truk keci) yang dipasarkan pada 1963.

Pada 1986, Honda mengembangkan industrinya ke pembuatan pesawat dan mesin jet kecil. Honda pun dikenal sebagai perusahaan berteknologi tinggi dan menghasilkan mobil yang dikenal sangat efisien dan irit konsumsi bahan bakar dan rendah emisinya.

Jika perusahaan otomotif dunia lainnya berkolaborasi, Honda sendirian menunjukkan jati dirinya. Untuk motor, Honda tetap produsen nomor satu di dunia. Sedangkan untuk mobil, di bawah kelompok Toyota Group, GM Group, VW Group, Ford Group danHyundai-Kia dengan produksi 3,8 juta mobil pada tahun lalu.

Tuesday, September 23, 2008

Ducati Bikinan Pribumi

Seandainya motor ini dibawa ke sirkuit Sentul saat digelar Marlboro X2, bule-bule Italia yang jadi instruktur pasti pangling. Karena, tampilannya beda tipis dengan Ducati Hypermotard bergaya supermotor yang diperkenalkan oleh pabriknya 2005 lalu. Harganya pun, bisa bikin gelang kepala, yakni Rp 335 juta.

Agar tidak penasaran, motor ini aslinya Honda CB 125 produksi 1980. Dengan modal nggak lebih dari Rp 10 juta, ditangan Wardoyo dari Dave Motor Concept (DMC), tampilan motor berlambang sayap mengepak itu jadi gagah.

Untuk mengubah tampilan seperti itu, menurut Wardoyo memang harus tega. “Hanya menyisakan komstir dan pegangan mesin, selebihnya dibuang,” ujar Wardoyo mantap. Yang menjadi ciri utama dari motor ini, frame di sisi kiri dan kanan. Bagi orang awam dianggap mirip teralis pagar. “Untuk yang depan, pipanya berdiameter 1 inci, sedang belakang 0,5 inci. Sengaja dibedakan karena konsepnya juga begitu,” bilang ayah satu anak ini.

Untuk lampu dicomot dari Jupiter MX 135LC yang memang rada mirip. Karena keterbatasan ekspresi, membuat pria 28 tahun yang ngebengkel di Sawangnan, Depok ini sedikit mengada-ada. Lihat semacam adanya cover mesin di bawah yang dibuat dari pelat galvanis 0,9 mm. Padahal di konsep aslinya nggak ada.

Meski bodi sudah dikerjakan rapi, masih ada yang mengganjal. Terutama pada sok depan seperti kepanjangan akibat dipasang pada sudut rake standar, jadi mirip chopper kan. Padahal, supermoto kan tegak. “Itu sesuai kemauan yang punya,” sebut Wardoyo.

Tongkrongan sudah oke, sementara tenaga masih loyo. Jeroan dapur pacu diganti dengan pilihannya punya Honda Tiger. Mulai dari piston, setang piston dan stroke dibikin sama dengan tiger. Kini, kapasitas mesin CB 125 terdongkrak menjadi 196,9 cc.

Monday, September 15, 2008

Kepincut Idola Honda NSR 150 jadi Korban

Bila sudah mengidolakan seorang tokoh, biasanya gambar-gambar sang idola memenuhi kamarnya. Mungkin sedikit lain sama Winoto yang fans berat sama pembalap MotoGP dari tim Repsol-Honda, Dani Pedrosa. Saking kagumnya, motor Honda NSR 150 1997 miliknya dimodifikasi mirip motor pembalap asal Spanyol itu.

“Winoto ini fans berat Dani Pedrosa. Kalau boleh dibilang, ini ubahan yang kedua di motornya,” ungkap Erick Sandy dari rumah modifikasi Pitstop Customized di Jl. Raya Pasanggrahan No.17, Puri Indah, Jakarta Barat.

Ketika memodifikasi pertama hanya mengubah Honda NSR 150 menjadi SP. Namun saking kepincut ama Pedrosa, akhirnya konsep pun berganti.. “Sebenarnya tidak ssemua bagian diganti, hanya beberapa part saja. Misalnya, buntut belakang,” bilang pemodifikator berusia 27 tahun ini.

Tadinya model two seater, kini berubah model jadi buntut tawon yang lancip dari fiberglass. Plus dilakukan pembenahan di rangka belakang. Yakni tulang belakang dibuat ulang pakai besi kotak. Tujuannya, agar bodi bisa naik sesuai konsep bodi belakang RC212V.

Bikin bagian belakang kian meninggi, sokbreker standar diganti dengan punya NSR 150 SP. Selain lebih besar, kekerasannya mumpuni buat atasi ubahan struktur sasis.

Agar ubahan yang dilakukan mirip motor Pedrosa, Erick pikirkan soal kaki belakang. Lengan ayun mdeol gambot ala RC212V ikut diterapkan dengan mengganti lengan ayun standarnya dengan buatan Erick sendiri. Dibikin dari besi pelat ukuran 0,8 mm. Salah satu faktor ganti arm, karena pakai pelek Aprilia juga sih,” sebut Erick. Karena lebar pelek itu tak sanggup ditopang arm standar, makanya diganti deh.

Sayangnya ketika pasang pelek Aprilia ini, ada hal lain lagi yang musti disesuaikan. Yaitu, membuat dudukan gir baru. “Itu karena pelek Aprilia punya posisi gir di sebelah kanan. Sedang Honda di kiri,” katanya. Berkat tukang bubut, semua masalah bisa diatasi. Hasilnya, rantai pun terpasang sempurna .

Sunday, September 14, 2008

Honda CS1 Ingin Diidentikkan Dengan Slalom Test

Sejak diperkenalkan di Surabaya, pada 6 April 2008, PT. Astra Honda Motor (PT. AHM) ingin memberikan kesan sporty dan lincah kepada salah satu produk barunya, Honda City Sport One (CS-1). Untuk melekatkan image itu kepada konsumennya, tak cukup kuat dengan berpromosi lewat media saja.

Salah satu cara yang dilakukan PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen tunggal pemegang merek sepeda motor Honda dengan menggelar lomba slalom motor di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu (9/11), yang bekerjasama dengan Otomotif Group. "Image slalom motor memang ingin kami lekatkan dengan Honda CS-1. Karena selain acara kali ini, saat launching Honda CS-1 di Surabaya, kami juga melakukan slalom motor yang dilakukan oleh 10 rider Honda," kata Senior General Manager Technical Service Division PT. AHM, A.S. Tedjosiswojo.

Tedjo melanjutkan, semestinya acara yang diberi tajuk 'Honda CS-1 Two Wheel Slalom' tersebut, hanya melombakan varian bebek sporty itu saja. "Namun akhirnya kami putuskan, bahwa semua varian honda juga diikutkan. Sebab kalau hanya Honda CS-1 saja, rasanya kok kurang semarak. Selain itu, kami juga ingin mewadahi usulan dari pemilik varian honda yang lain," lanjutnya.

Di lain kesempatan, Marketing Director PT. AHM, Johannes Loman pernah mengatakan, mematok target penjualan motor honda sampai dengan akhir tahun 2008 sebesar 2,8 juta unit. Di mana sampai Agustus 2008, motor Honda yang berhasil terjual, termasuk bebek sporty 125cc itu, sebanyak 1,9 juta unit. Dengan prosentase terbesar disumbang oleh motor jenis bebek, sebesar 60 persen dari total jumlah penjualan. Bahkan ketika peluncuran Honda Tiger baru, Loman sudah menginformasiskan kalau total penjualan Honda sudah mencapai 2,2 juta unit.

OXO Transformer, Bebas Polusi dan Mudah Parkir

Mobil listrik menjadi magnet raksasa bagi perancang mobil masa kini. Terutama mereka yang berpikiran futuristik. Dalam lomba rancang merancang mobil, mereka menuju satu arah yang sama” mobil listrik. Itulah yang diperlihatkan para finalis Peugeot Design Contest 2008 yang diadakan Peugeot bulan lalu di Prancis.

Dengan menggunakan tenaga listrik, para perancang mampu berkreasi dengan bebas. Mengeksploitasi seluruh kemampuannya untuk melahirkan karya terbaik, tidak hanya untuk diri sang perancang, juga bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Masalah Sama
Masalah yang dihadapi manusia moderen, terutama yang hidup di kota-kota besar temanya sama. Yaitu, lalu lintas yang makin macet karena jumlah kendaraan terus bertambah, semakin sulit mendapatkan lahan parkir, polusi dan tentu saja harga bahan bakar fosil yang tidak pasti. Tiba-tiba mahal sehingga memusingkan semua orang.

Latar belakang di atas itulah yang membuat Lou Ke dari China yang menggikuti Peugeot Design Contest ke-5 dan menydorkan kendaraan unik yang diberinya nama “OXO”. Hebatnya, OXO mampu bertransformasi, dari dimenis lebih jadi menciut atau ramping.

“Dirancang seperti ini agar mudah mendapatkan tempat parkir atau juga menyusuri jalanan yang sempit. Dimensinya bisa mengecil,” jelas lou tentang karyanya. Ditambahkan, ia tak pedulu kapan karyana ini akan diujudkan para industriawan.

“Apakah pada 20?" "30?" or "90?". Karena bentuk kendaraan ini lebih mirip “OXO” saya beri nama OXO. Sebuah mobil listrik,” jelas Lou dalam pengantar karyanya ini.

Jalan Menyamping
Mobil ini mirip sekali dengan mainan. Warnanya pun bernuansa muda. Namun yang pasti, naif dan bebas. “Anda bisa mengemudikan mobil ini tanpa harus belajar dulu,” lanjut Lou.

Dikatakannnya, mengemudikan mobil ini lebih mudah ketimbang main balap di komputer atau play station. Dengan bantuan telepon “Puegeot”, mobil ini bisa dikendalikan atau jalan sendiri. Sistem “X” menghemat ruang untuk parkir dan ketika melewati jalan sempit atau yang banyak keramaiannya. Kalau di tanah air, bisa jadi biasanya dekat pasar yang sebagian jalan telah direbut pedagangan kaki lima dan angkutan umum yang berhenti sesukanya.

Dengan motor listrik langsung dipasang di roda, mobil yang dilengkapi dengan kap ini bisa bergerak menyamping. Hal tersebut bisa dilakukan karena keempat rodanya, di samping berputar sesuai dengan arah putarannya, posisinya bisa berubah berdasarkan gerakan harisontal. Hasilnya, kalau di depan macet, mobil digeser ke samping. Dan tentu saja sangat membantu untuk parkir.

“Dengan teman yang gesit dan cerdik ini, anda dapat menjalani kehidupan masa depajn yang lebih baik,” komentar Lou tentang fitur karyanya.

Karya unik ini akhirnya diganjar dewan juri sebagai pemenang ke-3. Berarti, karya yang diakui inovatif. Bagi kita, di tengah kepusingan sebagian besar manusia menghadapi kondisi lalu lintas terkini, para perancang diam-diam berpikir mencari solusinya.

Thursday, September 11, 2008

Chopper Fighter From Purwokerto

PUNYA Honda C90 keluaran 1978, tapi bosan dengan bentuknya dan ingin tampilan lain? Bisa tiru karya Bambang ‘Sonny’ Harsono dari Purwokerto, Jawa Tengah. Bos pemilik rumah modifikasi Custom World di Jl Sitompur No 70 ini menyulap bebek dengan dua konsep, streetfighter dan chopper, menjadi Chopper Fighter.

Dalam merombak C90 ini, Sonny mampu membuang egoisnya dan membiarkan emosinya. Bebek itu dibikin untuk kedua putranya, Nicolas Harsono yang masih duduk di kelas VI SD dan Jonathan Leonard Harsono (III SD).

Kesan street kental terlihat pada stang dan lampu utama (depan) yang mencomot dari lampu kabut mobil. Sebagai pendukung aksentuasi diberi stang lungsuran sepeda gunung. “Cuma dipotong beberapa sentimeter biar pas sama dimensi bodi keseluruhan,” kata Sonny. Aroma jalanan lainnya tersirat dari pemilihan sepatbor ala moge yang simpel dan manis.

Sementara itu, konsep chopper dengan memotong sasis lawas yang cuma disisakan untuk dudukan mesin. Lainnya material baru dari pipa 1 dan 1,5 inci sebagai kerangka utama yang menopang bodi.

Leher dibikin bercabang dua, mulai pangkal komstir lantas menyatu pada bagian tengah. Menyambung ke dudukan mesin dan sasis belakang. Lantas disusul bodi aroma chopper dengan bentuk melengkung yang dibikin baru. Bisa ditengok bentuk tangki oval juga desain belakang yang seirama dengan tangki. Materialnya dari pelat 1 mm.

Karena motor ini untuk sang buah hati, kaki-kakinya pun dirancang imut mengikuti postur mereka. Pilihannya, sok depan pakai Honda Supra yang disambung pipa 20 cm, dan belakang dengan lengan ayun Jupiter Z dipadu sokbreker G@zi comoton Jupiter MX.

DATA MODIFIKASI
Ban depan : 80/90-14
Ban belakang : 100/70-14
Pelek : Honda vario
Lampu belakang : Variasi
Knalpot : Custom
Custom World : 0816-1985-735

Honda Motor Masuk Rekor MURI

PT Astra Honda Motor (AHM), Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) sepeda motor Honda di Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan itu berupa sertifikat yang diserahkan langsung oleh Direktur MURI, Jaya Suprana dan diterima oleh Presdir AHM, Miki Yamamoto di Rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

Honda masuk dalam catatan MURI karena mencatat rekor produksi dan penjualan tertinggi selama Agustus 2008. Mulai dari awal sampai akhir Agustus, pukul 23.17 WIB, pabrikan motor berlambang sayap mengepak ini mampu memproduksi sebanyak 300.588 unit. Sedangkan untuk penjualan, sampai pukul 24.00 WIB telah terjual sebanyak 300.860 unit.

Menurut Miki Yamamoto, penghargaan ini merupakan yang kedua kali diterima Honda setelah yang pertama pada 2007. Bedanya, penghargaan tahun lalu berupa pencapaian produksi motor terbanyak, yakni ke-20 juta dari awal berproduksi. "Ini merupakan kali pertama yang dicapai oleh industri sepeda motor di Indonesia maupun regional ASEAN," kata Yamamoto di Jakarta, Rabu (10/9).

Dalam acara penyerahan yang dibarengi dengan buka puasa bersama, juga dihadiri oleh Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), DR Ing. Gunadi Shidhuwinata dan jajaran direksi PT. AHM lainnya. "Dengan adanya penghargaan ini membuat kami lebih terpacu untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas motor pada tahun-tahun berikutnya," harap Excutive Vice President Director PT. AHM, Siswanto Prawiroatmodjo.

Wednesday, September 10, 2008

Honda Menguasai 46,8 Pasar Motor Di Indonesia

PT Astra Honda Motor (AHM), agen tunggal sepedamotor Honda di Indonesia berhasil menguasai 46,8 persen dari total penjualan kendaraan roda sampai Agustus 2008. Data itu berdasarkan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI). Menurut Excutive Vice President Director PT. AHM, Siswanto Prawiroatmodjo, angka itu masih berada di bawah target tahun ini yakni 47 persen. "Tapi nantinya dapat tercapai atau tidak, kita lihat saja sampai akhir tahun 2008," kata Siswanto kepada kompas.com seusai acara buku puasa di rumah Maroko, Jakarta Pusat, Rabu (10/9).

Sampai Agustus 2008 ini, Honda telah menjual total 1,9 juta unit dan hingga akhir tahun ditargetkan 2,8 juta unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 persen disumbang jenis bebek. "Dari motor bebek, yang paling banyak terjual Honda Revo dan Supra X 125," terang Johannes Loman,selaku Marketing Director PT. AHM.

Untuk mencapai target yang telah ditentukan, PT. AHM akan melakukan peningkatan kualitas pelayanan, baik pelayanan perawatan motor maupun layanan purna jual. "Harga motor tidak akan kita turunkan, cukup dengan memberikan pelayanan yang terbaik pada konsumen, saya yakin target akan dapat tercapai," ucap Johannes.

Moge China berkiblat ke Jepang

Tiga produsen motor di China siap membuat moge (motor gede) berkapasitas 600 cc dan mesin dirancang 4 silinder yang pengembangannya sudah lama. Tak lebih dari 10 tahun, mereka langsung menyodorkan kendaraan baru dan spektakuler untuk pemain yang usianya masih baru.

Ketiga pemain itu Jialing, Zongshen dan Loncin dan merek pertama cukup dikenal di masyarakat Indonesia karena pernah hadir dengan skubeknya. Hebatnya, ketiga merek ini tampil di arena balap mesin menggunakan dapur pacu dari Jepang.

Berbicara basis mesin, Jialing dan Zongshen punya sejarah pengembangan mesin 600 cc. Tahun ini aja, Jialing JH600 meluncur dengan satu silinder dan menggandeng Honda sejak awal. Jialing menyontek mesin Honda Hornet jadi acuan pengembangan.

Sementara Zongshen lebih mengarah ke Yamaha dengan ukuran mesin Yamaha R6, empat silinder inline. Sudah lama Zongshen mengadopsi teknologi Yamaha. Enggak heran buat di ajang supersport, produsen motor yang bermarkas di kawasan Macau, Cina, ini menggunakan R6.

Loncin sendiri sepertinya mengadopsi teknologi Suzuki GSX600 meski bodinya menjiplak punya Ducati Monster. Enggak ada salahnya kalau Monster jadi acuan. Artinya, jelas kalau Loncin membidik pasar Eropa.

Berbicara teknologi ketiga moge supersport ini masih belum bisa dilacak. Meski begitu, banyak tanggapan dari pengguna moge 600 cc di Eropa. Bagi mereka, masuknya merek dari China tidak diragukan. Secara desain moge China ini melangkah lebih jauh. Konsep naked bike lebih mengarah bodywork Eropa.

Tuesday, September 9, 2008

Yamaha Jupiter MX 135LC Bikin Heboh Samarinda

IDENTITAS motor ini sudah tidak ada sama sekali. Kalau melirik ke lengan ayun belakang, Anda pasti menduga Honda NSR 150. Ternyata, tebakan Anda keliru, yang benar Yamaha Jupiter MX 135LC 2005 karya Yustinus dari Insan Motor. Penggarapannya memakan waktu setahun. “Semuanya biar puas karena karya ini Enggak boleh sembarang,” komentar Iyus, sapaan akrab Yustinus.

Kesempurnaan garapan Iyus tampak pada kaki-kaki yang mengaplikasi pro-arm. Memang, tidak sembarangan pasang. "Kalau tinggal pasang, bentuk motor jadi aneh lantaran wheelbase panjang banget," ceritanya.

Posisi roda belakang yang terlalu mundur tentunya tidak pas dengan tampilan MX yang diselimuti fairing. Selain itu, Iyus mempertahankan jarak sumbu roda dengan alasan handling harus tetap nyaman sekalipun bobot sudah bertambah akibat fiber.

Solusinya, pro-arm yang memakai punya Honda NSR 150 SP dikalahkan dengan sedikit pemotongan di bagian depan sepanjang 4 cm. "Supaya posisinya lebih mantap alias paten, maka as dibuat double kemudian dilas mati," katanya sambil memperlihatkan posisi as yang berdekatan sama bagian bawah monosok. Alasan keamanan merupakan hal utama yang membuatnya melakukan teknik seperti ini, cerita modifikator cadel itu.

"Jangan asal pasang limbah moge, dimensinya harus diperhatikan," terang pria berkacamata ini lebih lanjut. Untuk aplikasi bodi sebesar ini memang upside down Aprilia RS125 paling ideal. "Diameter tabung sekitar 54 mm cocok dengan ukuran motor," ungkap Iyus.

Dengan kombinasi kaki-kaki seperti ini, juragan bengkel yang asli Jawa Timur ini akhirnya bisa mengirim motor ke Samarinda tempat si empunya. "Lega kalau motor dah bisa terkirim, pasti bakal bikin heboh di sana," kata pria ramah ini.

Thursday, September 4, 2008

Kesempurnaan Duplikat Aprilia FV2 Concept

Di Italia, motor Aprilia FV2 masih berupa konsep. Namun markas Aprilia Style Studio Miguel Galluzzi pasti kaget melihat motor konsep mereka ada di Indonesia. Duplikat itu dari Honda Tiger 2001 milik Heri Saifullah yang dibikin oleh Dave Motor Concept (DMC) Sawangan, Depok. Perfecto kata orang negeri Pizza itu.

Hal positif yang ditiru Wardoyo dari motor konsep ini tidak hanya desain. Lihat saja corong di samping bawah tangki. “Lubang itu berfungsi sebagai jalur udara ke mesin, sehingga dapur pacu nggak bakal panas,” kata builder bertubuh tegap ini.

Lubang ini tentunya juga tidak dibiarkan terbuka begitu saja. Tapi menggunakan lubang kecil seperti kawat nyamuk. “Kawat berfungsi untuk melindungi kotoran masuk, seperti kerikil,” lanjut pria ramah ini.

Bentuk tangki juga masih mengadopsi FV2. Desain seperti ini tidak hanya sekadar enak dilihat, tapi juga nyaman dikendarai. Tentu saja untuk mendapatkan harmonisasi bentuk seperti ini bukanlah perkara mudah, meski mengambil inspirasi dari motor konsep.

Point of interest atau titik pusat perhatian lain di Tiger ini yang layak diacungi jempol ada pada harmonisasi warna. Pilihannya eye catching dengan pembagian warna yang serasi. Misalnya kelir deltabox. “Kalau ngikutin aslinya, deltabox itu berkelir hitam, tapi dirasa nggak cocok di motor ini,” cuap ayah dari Aldi Wirya yang masih berumur 9 bulan ini.

Makanya Deltabox menggunakan kelir silver atau perak. Tampilannya terang bikin lekukkannya lebih terlihat dibanding warna gelap. Tentu saja sebagai seorang ahli ketok pelat, sedikit tonjolan akan semakin memperlihatkan skill yang dimilikinya. “Selain itu juga, kelir rangka ikut menyesuaikan warna swing arm,” tambah pria 28 tahun ini.

Jurus pintar ini memang terkesan masalah kecil padahal pengaruhnya besar lho, dan DMC berhasil membuktikan itu.

Tuesday, September 2, 2008

Supermoto Karya Si Kembar dari Planet Fiber

KARYA si kembar dari planet fiber alias Twin Fiber Planet (TFP) berhasil mengelabui mata karena ‘tulang-tulang’ motor ditutupi baju bermotif angkatan perang. Namun, ini bukan kendaraan perang yang dipakai untuk menyerang negeri kaya minyak di Arab sana. Garapan si kembar anak bangsa, Adi dan Arno, ini mengagumkan.

Bayangkan, dari motor standar Honda GL-Max buatan tahun 1991 milik Okky Andistiawan asal Malang, "Hanya kaki-kaki beraliran sport," kompak duo bersaudara itu. Perpaduan yang unik dan tidak nyambung saat dibayangkan.

Tapi si kembar yang terbiasa bermain fiber ini boleh dibilang tidak mengalami kesulitan mengenakan baju pada Honda itu. Kecuali pada bagian cover aki, yang akhirnya ditemukan solusinya, yakni didesain lebih lebar serta menyiku pada sambungan tangki.

Ubahan ini ikut memengaruhi bagian buritan yang dirancang mengikuti lekuk cover aki. Kesan sporty tetap menonjol karena rancangan yang pas dan tidak terlalu gambot. "Pilih model yang simpel sekaligus padat sehingga tetap enak dilihat serta nyaman dipakai turing," komentar Adi dari Jl Imam Bonjol, Gg Argopuro, Batu, Jawa Timur.

Setelah pemakaian fiber bisa diatasi, tantangan kedua adalah pemilihan kaki-kaki. Dengan bodi supermoto dan kaki model sport sedikit aneh. Bukan si kembar kalau tidak bisa mengatasinya. Akhirnya dibuatkan lengan ayun dari pelat plus kondom fiber. Hasilnya, keraguan berbalik jadi mengagumi.

Baru soal mengelir motor TFP menyerah dan diberikan kepada Climax Airbrush. Motif loreng dengan kombinasi kelir coklat muda dan coklat tua membuat gagah tongkrongan supermoto yang siap dibawa perang. Eh, dibawa jalan-jalan deh.

Monday, September 1, 2008

Bebek Enjoy 125 Dari Taiwan Berstandar Euro 3

Ternyata Taiwan punya skubek Safety Yang Motor (SYM) yang cukup populer dan market leader. Dan skubek Asia, asalnya dari sana. Kini, ia datang meramaikan pasar skubek Indonesia dengan menampilkan SYM Enjoy 125 yang diageni oleh PT San yang Industri Indonesia (SII).

Modelnya bisa diandalkan untuk bersaing dengan skubek yang sudah ada. "Secara desain dan teknologi yang diusung sudah mengikuti pangsa pasar konsumen Indonesia," jelas David Wu, presiden dirrektur SII.

Hanya, untuk Enjoy 125 ini, SYM sedikit keluar dari pakemnya. Terutama pada ban, terbiasa dengan 10 inci, kali ini dipakai ukuran 14 inci. "Ini pertama dilakukan untuk pasar Asia," tambah Wido Kristanto dari divisi servis PT SII.

Desain bodinya, sepintas gabungan skubek Honda Vario dan Yamaha Jupiter MX 135LC seperti depan, terlihat dari lampu dan sein yang disempurnakan lebih futuristik. Sementara contekan dari Honda Vario tersirat di sayap depan, dek, bodi tengah dan lampu belakang. "Ini hasil rancangan bagian R&D Taiwan dipadu dengan masukan dari desainer Indonesia," tegas David Wu.

Beberapa komponen fast moving juga dirancang bisa saling tukar atau kanibal dengan skubek Jepang. "Ini untuk mengantisipasi masih jarangnya dealer SYM, sehingga suku cadangnya mudah didapat,"terang Wido. Kesamaan komponennya dengan Yamaha Mio seperti CVT bagian V-belt, roller dan lainnya.

Soal harga, Enjoy ditawar Rp 10 juta lebih. Hebatnya, ketika dilakukan tes uji emisi, Enjoy sudah standar Euro 3.