Modifikasi garapan Efnu Prastowo di Kemayoran, Jakarta Utara, ini memang terkesan minimalis. Sesuai modif yang diinginkan si pemilik. Tapi coba intip bagian kaki-kakinya.
Den Bagus nafsu dengan tampilan pro-arm. Tole – sapaan akrab Efnu - menjejalkan punya Honda RVF 400. Ada satu konsekuensi yang harus diterima dengan memakai merek lain, yakni harus mengubah bagian-bagian tertentu. Apalagi model peredam kejut belakang menganut monosok.
Repotnya, sokbreker belakang tetap dipakai dan saat dipasang ternyata mentok antara arm baru dengan bodi sokbreker. “Harus dibuatkan braket atau dudukan baru yang posisinya digeser 2 cm dari tempat semula,” ungkap Efnu yang ramah itu.
Akibat dari penggantian lengan ayun membuat jarak sumbu roda tambah panjang. Efeknya, handling menjadi tidak sempurna. Untuk mengeliminir dipakaikan ban bertelapak 160 di belakang dan 120 depan. Tentu menjadi stabil kala manuver di tikungan. “Karena hanya melar 3 cm jarak sumbu rodanya, efeknya ke handling tidak terlalu banyak,” papar Efnu.
Selain belakang, untuk depan, peredam kejutnya diganti model upside down. Efnu memilih Kawasaki ZX9 karena pas dengnan Ninja 250R. “Bahkan untuk as komstir masih bisa pakai asli Ninja,” komentarnya.
No comments:
Post a Comment