Wednesday, April 16, 2008

Kemenangan Suzuki Dirampas Honda

Seri ketiga kejuaraan dunia Superbike (WSBK) berlangsung di Valencia (6/4). Meskipun lagi-lagi dikuasai pembalap Ducati dan Yamaha, sebenarnya Suzuki dan Honda berpeluang juga merebut podium tertinggi.

Max Neukirchner yang menempati pole position sangat dijagokan. Di 2 seri terakhir, pembalap Jerman yang mengendarai Suzuki GSX-R1000 itu mampu menandingi rider Ducati dan Yamaha.

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Max melesat di race 1. Memimpin sejak start, di tikungan terakhir ia bersenggolan dengan Carlos Checa. Pembalap tim Alstare Suzuki itu pun jatuh. Sedangkan Checa, jagoan tuan rumah yang membela tim Hannspree Ten Kate Honda, finish di urutan 5.

“Saya hampir melihat bedera finish ketika tiba-tiba saya disenggol Checa,” ucap Max Neukirchner. “Pada lap terakhir saya coba melewatinya di tempat yang sulit, tetapi dia menutup jalur. Sayangnya kami berdua kecelakaan dan Max cedera. Inilah balapan, kadang hal seperti ini bisa terjadi,” kata Checa membela diri.

Max yang malang menderita patah tulang selangka, tidak bisa ikut race 2. Checa berharap Max bisa segera kembali berlomba. Sementara Lorenzo Lanzi ketiban untung. Berada di belakang Max dan Checa yang bersentuhan, ia keluar sebagai pemenang race 1.

Di race 2, Noriyuki Haga memimpin lomba sejak lap 12 setelah menyalip Checa dan Bayliss. Pembalap tim Yamaha motor Italia ini tidak finish di race 1 akibat motornya bermasalah.

Hasil Lomba
Race 1
1. Lorenzo Lanzi/RG Team /1098 RS08/23 lap
2. Troy Bayliss/Ducati Xerox/1098 F08 /+02,987dtk
3. Troy Corser /Yamaha Motor Italia /YZF-R1/+07,287dtk

Race 2
1. Noriyuki Haga/Yamaha Motor Italia/YZF-R1/23 lap
2. Troy Bayliss/Ducati Xerox/1098 F08/+01,551dtk
3. Carlos Checa/Hannspree Ten Kate/CBR1000RR/+02,903dtk

Klasemen sementara
1. T. Bayliss 128
2. F. Nieto 80
3. T. Corser 72
4. C. Checa 72
5. R. Xaus 68

Monday, April 7, 2008

Crossover Pertama di Indonesia : Ducati Multistrada 1000 DS

Motor Crossover pertama bukan produk Astra Honda Motor lho!

Sebenarnya motor berkategori crossover telah lama wara-wiri di jakarta. Sebagai bukti paling gampang adalah Ducati Multistrada 1000DS. Motor ini merupakan contoh nyata kesuksesan dari pemasaran motor crossover. Kenapa dibilang demikian ? Di indonesia saja Multistrada merupakan line-up Ducati ke dua yang paling laris manis dipasaran setelah Monster tentunya. Motor ini mengkompromikan antara motor jalan raya, sirkuit dan touring.

Di tangan Amatir, Multistrada bisa tembus 2 menit 2 detik di Sirkuit Sentul

Dengan riding position yang tegak sudah pasti menegaskan bahwa motor ini di rancang untuk melakukan perjalanan jauh alias touring. Belum lagi kelengkapan bagasi samping dan eksternal box yang bisa memuat 2 buah kelm full face. Namun dibalik semua itu tenaga standar motor yang mencapai 92 bhp ( bisa di upgrade hingga 110 bhp) dan torsi sebesar 113 nm ternyata mampu bekerja baik saat di gunakan di sirkuit layaknya motor superbike. Hal ini dikarenakan walau ber profil tinggi namun Multistrada memiliki posisi mesin dan sentral gravitasi layaknya superbike. Dibuktikan dengan kemampuan melahap sirkuit sentul dalam waktu terbaik 2 menit 2 detik (2.02.++) di tangan seorang amatir /saia

Bagian mana yang di sebut gado2 dari Multistrada

Crossover bukan saja artinya gabungan atau kawin silang, tetapi motor bisa di sebut motor crossover bila memiliki fitur dan bagian dari motor dari kelas lain. Untuk Multistrada ini rincianya :

  • Mesin : L-Twin 1000 Ds merupakan mesin yang sama dengan motor Ducati Super Sport 1000 dan Monster S2R. Mampu memproduksi tenaga sebesar 92 hp pada 7720 rpm dan Torsi sebesr 108 nm pda 4500 rpm
  • Sasis : Main frame depan merupakan mainframe gabungan antara Ducati Sport Touring dan Monster. Tetapi single side swing arm (Proarm) adalah merupakan comotan dari Superbike 996.
  • Suspensi : depan merupakan suspensi yang digunakan pada varian Monster dan ST3, kini juga dipakai pada varian Hypermotard sedangkan pada varian S menggunakan suspensi Ohlins yang juga terdapat pada Superbike 999S.

Honda Crossover, akankah menjadi produk paling laris ke dua AHM ?

Memang segmennya beda, tetapi ini bisa menjadi sebuah tolak ukur akan kesuksesan penjualan produk Honda Crossover di masa yang akan datang, ataupun bila ATPM lain juga latah ingin ikut nimbrung di pasar Crossover. Minimal sudah ada bayangan seberapa besar animo masyarakat terhadap produk crossover lainya.

Kawasaki Ninja ZX 250 VS Honda Crossover / CS1 - Heboh Mana ?

Beda Segmen, Beda Pasar namun yang mana lebih hebat ?

Begini, untuk membandingkan ke dua jenis motor tersebut tidak bisa dilakukan dengan membandingkan melalui statistik ataupun jumlah penjualan. Namun yang menjadi tolak ukur adalah perbandingan penawaran kedua produk melalui Desain, Teknologi, Performa sampai posisi mereka terhadap produk lain yang bermain di segmen serupa.

Honda Crossover / CS1 / Motor Impian

Secara desain, jelas motor ini merupakan sebuah trobosan. Kerena menggabungkan antara desain Hyper Underbone, Skutik dan Bebek Konvensional. Tetapi segmentasi motor ini sendiri berada di tengah-tengah antara motor Hyper Underbone semisal FU 150 dan Jupiter MX atau di posisikan bersaing dengan Skutik Skywave. Namun tidak menutup kemungkinan produk “nyeleneh” ini akan menggangu pasaran motor sport dan cruiser semisal Bajaj Pulsar 180, Vixion bahkan saudaranya sendiri GL Pro. Hal ini dimungkinkan dengan kisaran harga yang serupa.

Secara Teknologi sebenarnya tidak ada trobosan dibanding motor yang telah beredar di pasaran, namun bedanya motor terbaru Honda ini mampu mengakomodir beberapa keperluan sekaligus hanya dengan menggunakan sebuah produk. Sepertinya Hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Menjadi sebuah alternatif maupun sebuah produk “Kompromi” paling tepat.

Kawasaki Ninja ZX 250

Mesin 2 silinder 4 tak, frame deltabox, full fairing, tenaga besar dan desain futuristis. Sepertinya ini justru yang pantas diberi gelar “motor impian” karena hampir semua fitur yang di dambakan bikers di tanah air ini terdapat pada motor ini namun kekuranganya adalah harga motor ini yang dipator diatas 45 juta rupiah. Artinya segmentasi pasar motor ini adalah kalangan menengah - atas. Tetapi tidak tertup kemungkinan bahwa motor ini tetap akan menyemut di jalan raya seperti halnya Honda -CBR 150 dan Kawasaki ZX 150, hal ini dimungkinkan karena Kawasaki ZX 250 ini hanya terpaut tidak lebih dari 10 juta rupiah dibanding 2 motor yang disebut lebih awal. Di segmen tersebut sepertinya Kapasitas+Performa mesin 2 silinder dapat dikompromikan dengan harga yang relatif masuk akal.

Kesimpulanya : Honda Crossover lebih “Kompromi” tetapi Kawasaki ZX 250 lebih “heboh”

Desain kompromi ala Honda Crossover di pastikan mampu meraih pasar sekaligus menghancurkan pasar Yamaha. Tetapi segala trobosan maupun fitur yang di impikan bikers tanah air justru terdapat pada Kawasaki ZX 150 ini. Sehingga gelar “motor impian” justru lebih pantas diberikan kepada Kawasaki Ninja ZX 250 ini meski gelar “penguasa pasar” tetap akan jatuh kepada Astra Honda Motor!

Honda CS1 Rp 16.9 juta … Ada Altrnatif ?

Harganya 17 juta … Kayaknya kemahalan deh

Meski berpenampilan baru, dan menggunakan mesin Sonic 125cc yang telah terbukti kehandalanya, motor keluaran AHM ini rasanya agak terlalu mahal deh. Soalnya melihat dari kapasitas mesinya yang 125cc - artinya dari segi kapasitas mesin berada antara pasar Yamaha Vega R dengan Suzuki Satria FU yang 150cc. Belum lagi dari desain yang merupakan gabungan antara Skutik dan Hyper Underbone. Seharusnya kisaran harganya berada di tengah-tengah keduanya dong!

Harga 17 juta dapet Motor Apa ya?

Oke, sekarang kita kembali kedunia nyata dimana uang rp 17 juta begitu bernilai. Sekarang yang pasti dengan uang tersebut kita bisa membeli Honda CS1 125, tetapi dengan harga yang serupa produk apa yang bisa dijadikan alternatif ?

  • Bagi yang berjiwa sporty anda bisa memperoleh motor Hyper Underbone, Satria FU. Meski tidak se-ergonomis Crossover tetapi yang jelas dari performa motor ini jelas lebih unggul.
  • Yang hobby touring atau melakukan perjalanan jarak jauh bagaimana dengan Bajaj Pulsar 180 DTSi ? Disamping merupakan motor dengan penampilan gagah Pulsar sudah merupakan motor “lelaki” beneran.
  • Jika anda merupakan “penyiksa motor” alias hanya menggunakan motor sebagai sarana bekerja-sekaligus menggunakan motor tersebut sebagai pengangkut beban, Honda Megapro justru lebih terjamin, oh ya harganya pun lebih murah!
  • Mengutamakan kenyamanan dan ergonomis? Suzuki Skywave merupakan pilihan jitu karena dengan kapasitas mesi yang sama motor ini memang jelas dirancang untuk kepraktisan dan kenyamanan, betul nggak ?
  • Penggemar bebek konvensional tapi pengen beda ? Ada Kawasaki ZX 130 dengan penampilan yang berbeda motor ini berharga jauh dibawah Crossover.

Mau Sporty, Touring, Praktis alias segala bisa namun resikonya Tidak Maksimal

Jika ingin semuanya ya satu-satunya pilihan adalah Honda CS1 tetapi sebagai mana yang kita ketahui bahwa walau bisa semuanya namun tidak akan pernah maksimal, terutama dibandingkan dengan produk yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu. Namun semua terserah konsumen sendiri.

Tetapi bila hanya menggunakan sebuah motor tidak ada salahnya memilih CS1 karena lebih flexibel tetapi jika memiliki 2 motor atau lebih sebagai kendaraan andalan, mengkombinasikan antara dua jenis motor dengan fungsi yang berbeda terasa lebih berguna dibanding menggunakan motor multifungsi ini.

Kawasaki Ninja ZX 250 - Kelas Tersendiri

Namanya sama, brand nya sama tapi kok Inferior ?

Selama ini konsumen di tanah air kerap mengeluh bahwa produk yang di jual ATPM biasanya memiliki standar baik penampilan, performa maupun fitur yang lebih inferior dibandingkan produk serupa yang di jual di negri tetangga, apalagi di Jepang. Terlihat jelas dari perbandingan antara NSR 150 made in Federal Motor, Kawasaki Ninja 150 saat dibandingkan NSR 150 RR/SP hingga Kawasaki Ninja Serpico/KRR.

Kawasaki Ninja ZX 250 : Di seluruh dunia kwalitasnya Sama !

Namun image seperti itu nampaknya akan segera luntur, terimakasih kepada Kawasaki Motor Indonesia yang akan segera meluncurkan Kawasaki Ninja ZX 250. Meski harganya sudah memasuki kawasan kepala empat alias 40 juta ke atas namun dijamin konsumen penggemar motor sport sejati di jamin tidak akan kecewa. Meski potensi kekecewaan masih sangat besar terutama soal inden, dimana sepertinya animo masyarakat akan motor ini begitu besar, alias peminat melebihi suply

Kualitas Dunia, dijamin Laku Keras, Buruan Inden!

Terlebih jika melihat besarnya pasar CBR 150 dan ZX 150 yang harganya sendiri telah memasuki kisaran 33 juta keatas. Karena di segmen ini harga yang terpaut sekitar 10 juta nampaknya masih dalam batas kewajaran. Hal ini tidak terlepas dari spesifikasi ZX 250 yang sama persis dengan yang dijual belikan di Jepang hingga Amerika Serikat dimana konsumen tanah air juga akan mendapatkan Kawasaki ZX 250 yang berkonvigurasi In Line Twin 250cc, DOHC plus fairing yang mirip dengan ZX 1000. Sehingga tidak perlu minder apalagi ragu, karena Kawasaki ZX 250 ini merupakan produk dengan standar dunia dengan kualitas terbaik di kelasnya!

Kawasaki Ninja ZX 250 vs Motor Gede 2nd

Bagi bikers, mengakui atau tidak mengakui anggapan semakin besar motor maka semakin digemari lah dia, hal ini memang menjadi mayoritas pemikiran yang lumrah di kalangan bikers tanah air. Tidak terkecuali bagi Kawasaki Ninja ZX 250 yang telah mendapat gelar “lights sportbike terbaik 2008″ versi majalah two wheels. Tetapi ada beberapa pertimbangan yang menarik untuk dilakukan sebelum menjadikan si Hijau ini menjadi milik kita.

Harga 45 Juta vs Moge 2nd Hand : untuk penggunaan Harian

Sampai detik ini Indobikers berlum mendapat konfirmasi harga on the road Kawasaki ZX 250. Meski demikian harga 45 juta menjadi kemungkinan terbersar buat motor Kawasaki ini. Dengan kapasitas 250cc twin silinder dan desain menawan memang sulit untuk tidak tergoda. Apalagi melihat pesaingnya saat ini yang masih ”jauh” dibawah ZX 250cc. Tetapi lain halnya bila membandingkan dengan motor besar, anggap saja 400cc ke atas. Memang untuk dibandingkan dengan Ducati Monster M400 harganya masih terpaut jauh setidaknya anda harus menambah minimal 50 juta rupiah lagi hanya untuk mendapatkan Monster M400 keluaran tahun 2003. Lain halnya jika dibandingkan dengan sesama moge Jepang. Jika punya uang sekittar 20-30 juta rupiah bukan tidk mungkin Honda CBR 600 keluaran tahun 2001 atau Yamaha R6 tahun 2000 bisa berpindah tangan. Memang usianya cukup tua, tetapi biasanya motor tersebut memiliki kondisi cukup baik dan terawat. Belum lagi tenaga mesin in line 4 silinder yang setidaknya mampu menembakan tenaga sebesar 80hp keatas. Tetapi bila memang sudah “ngebet” apalagi tujuanya cuma buat harian Kawasaki ZX 250 memang pilihan paling realistis dibanding moge second hand.

Kawasaki ZX 250 vs Aprilia RS250 dan Supersport : untuk di Sirkuit / Balap

Habitat Kawasaki ZX 250 sebenarnya tidak dijalan raya, motor ini juga cocok di “pelihara” di sirkuit. Tetapi harga 45 Juta rupiah ditambaj 25 juta rupiah, anda bisa mendapatkan sebuah Aprilia RS 250 on the road buatan tahun 2003, Ingat mesin RS250 V-twin mampu meledakan tenaga sebesar sedikitnya 70hp. Apalagi dengan menambah jumlah yang sama anda bisa mendaptkan minimal Yamaha R-6 2002 atau GSXR 600 tahu yang sama. Hanya saja jangan harap motor supersport tersebut bisa digunakan di jalan umum, karena motor tersebut tidak memiliki lampu ataupun kaca spion dan hanya memiliki izin untuk di gunakan di sirkuit sentul. Agaknya jika hanya untuk “Track Oriented” nampaknya ZX 250 bukan pilihan utama deh

Harga Kawasaki Ninja ZX 250 = 43 Juta, Termasuk Murah Lho!

Harga tersebut bisa dibilang Murah untuk kelasnya !

Mungkin harga segitu bagi sebagian orang dianggap terlalu mahal. Mengingat motor sport lokal yang paling populer di tanah air semisal CBR 150 ataupun Kawasaki Ninja 150 RR hanya bermain di kisaran 32-35 juta rupiah. Tetapi sebenarnya harga segitu serasa sangat wajar apalagi di bandingkan motor sport ringan eropa semisal Cagiva Mito 125 yang dibandrol 49 juta otr.

Di Amerika di bandrol US $3500 - Indonesia Rp 43 Juta

Dengan kurs 1 dolar = 9300 rupiah maka harga Ninja ZX 250 sekitar 32,5 juta rupiah. Harga tersebut belum termasuk shipping cost, pajak bea masuk, PPN 10%, pajak balik nama dan PPH sebesar 2.5%. Sebagai perbandingan jika motor besar alias di impor langsung maka harga motor dikali 20% baru bisa mendapat harga on the road. Kalau istilah pedangan berati KMI sendiri tidak mengambil keuntungan terlalu besar. Terlebih sebagai ATPM KMI harus mempersiapkan berbagai infrastruktur semisal pendidikan terhadap mekanik dan suply spareparts. Berarti memang harga 43 juta tersebut bisa di bilang sangat murah.

Jangan anggap remeh versi Karburator !

Meski versi Ninja Zx 250 yang masuk ke Indonesia adalah versi Karburator, bukan injeksi tetapi sebenarnya hal ini justru dipilih karena akan memberikan kemudahan bagi para konsumen. Meski dikatakan memiliki tenaga sedikit lebih besar tetapi sebenarnya keuntungan tersebut tidak signifikan. Disamping dalam perawatan lebih rumit harganya pun lebih mahal. Hal ini juga dibenarkan oleh Bin Bin mekanik Ducati dari tim Paddock 40 bahwa untuk kegunaan harian justru motor sport yang menggunakan karburator justru lebih effisien dibanding yang menggunakan system injeksi. Sebagai tambahan di saat terjepit hampir semua bengkel mampu memperbaiki mesin dengan menggunakan karburator dibanding mesin injeksi yang lebih rumit.

Pakir Khusus “Motor Besar” di Loby, Syaratnya Apa ?

Parkir Khusus “Motor besar” di Loby Hotel / Mal

Hampir di setiap mal yang berkategori Hi-end semisal Plaza Senayan, Pondok Indah mall 2, Citos hingga Senayan City kita sering melihat tanda “Parkir Khusus Motor Besar” yang terletak di loby utama ataupun di depan Cafe Bean. Namun sering kali juga kita mendapati motor berkapasitas 125cc semisal Cagiva Mito atapun Aprilia RS 125 diparkir disitu. Bahkan seringkali juga kita mendapati jejeran Vespa Corsapun ikut diparkir di lokasi tersebut. Sebaliknya belum pernah saya melihat motor seperti Thunder 250 yang diparkir di lokasi tersebut. Sehingga menimbulkan pertanyaan, sebenarnya motor yang seperti apakah yang berhak di parkir di tempat khusus terebut.

Lebih Tepatnya di Sebut Parkir Motor Eksotis berukuran Besar

Yap, mungkin tepatnya parkiran motor yang berada di loby tersebut sebaiknya di sebut parkir khusus motor eksotis berukuran besar. Karena pada dasarnya sebutan “Motor Besar” itu sendiri memiliki makna bias. Karena motor akan dianggap berukuran “besar” dari sisi mananya? Apakah dari kapasitasnya atau dari ukuranya? Ambil contoh Aprilia RS125 dibandikngkan Ducati 1098, kapasitas mesinya terpaut 975cc tetapi dari segi ukuran Ducati 1098 tidak lebih besar dari Cagiva Mito. Belum lagi kategori “Motor Besar” itu sendiri. Apakah 250cc itu besar? Ataukah Motor berkapasitas 400cc sudah cukup dianggap sebagai motor besar? Sehingga sebaiknya sebutan parkiran khusus tersebut di sebut sebagai parkiran khusus “motor eksotis” dibanding di sebut parkir khusus motor besar. Nampaknya bila demikian hak istimewa tersebut bisa jadi juga dimiliki Kawasaki Ninja ZX 250, meski kapasitanya hanya 250cc namun ukuranya yang cukup besar bisa menjadi “surat ijin” parkir di loby mall tersebut.

Disamping menambah gengsi Mall tersebut, juga menghindari tangan Jahil

Konon pihak manajemen mal tersebut memiliki alasan baik strategis maupun oprasional. Sebagai alasan strategis menurut salah satu karyawan mall tersebut dengan kehadiran motor motor eksotis tersebut selain mampu menarik perhatian pengunjung lain, secara tidak langsung dapat menaikan status mall tersebut. Untuk alasan oprasional sering terjadi kejadian dimana motor tersebut di rusak alias dibaret bahkan samapi ad yang kaca spionya di copot saat di parkir di parkiran motor yang terletak di basement. Menghindari terulangnya kejadian tersebut nampaknya manajmen mall menerapkan peraturan tersebut. Belum lagi sulitnya akses ke dalam parkiran khusus motor seperti yang ada di plasa senayan, bila menggunakan motor berukuran besar dan lebar semisal Goldwing, Multistrada ataupun Electraglide. Jangankan untuk memarkir motor yang sudah sangat sempit untuk masuk kedalam parkiranpun sudah merupakan usaha yang melelahkan. Sehingga tidak heran hampir di seluruh Mal Hi-end tersebut memberikan fasilitas parkiran khusus untuk motor berukuran besar dan eksotis tersebut.

Suzuki RGV250 vs Honda NSR 250R

Jawara tahun 1990an - Its 2 Stroke era Mite !

Di era tahun 1990an dimana kepopuleran motor 2 tak masih berada setara dengan motor 4 tak, bahkan bagi kalangan muda yang termasuk di dalam kategori speed Freak, motor 2 tak dianggap jauh lebih bergengsi dibanding motor 4 tak. Bahkan pasaran motor di tanah air waktu itu justru didominasi oleh motor dua tak seperti Yamaha F1ZR, RZR 135, Suzuki Tornado, RGR150 hingga NSR 150. tetapi hal tersebut juga didorong dengan kondisi ekonomi Indonesia yang betul-betul baik shingga waktu itu kadang performanc + Fahion menjadi segala galanya.

Top of the Top adalah RGV250 dan Honda NSR 250

Mungkin kini top of the line speda motor dipegang oleh dinasit Ducati 1098R, Yamaha R1SP atau Suzuki GSXR 1000. tetapi semua motor tersebut bermesin 4 tak. Tetapi pada era tahun 1990an dimana performa motor 4 tak tidak segarang sekarang maka motor 2 tak tetap menjadi pilihan utama. Dari sekian banyak motor 2 tak, hanya ada 2 motor yang pantas disebut Raja 2 Tak, yaitu Suzuki RGV250 dan Honda NSR250.

Sekilas Honda NSR 250

  • Bobot : 138 kg
  • Mesin : twin 250cc Liquid Cooled
  • Tenaga : 48hp/ 9000 rpm
  • Torsi : 33nm / 8200 rpm

Dengan bobot yang hanya 138 kg motor buatan Honda tersebut mampu memproduksi tenaga yang terbilang sangat besar apalagi mengingat mesinya hanya 250cc. Dengan suspensi pro-arm dan kenalpot yang terletak di kanan kiri penampilan Honda NSR 250 ini bak mengendarai motor HB Honda besutan Ralf Waldman. Sayang Honda menghentikan produksi motor ini pada tahun 1999.

Sekilas Suzuki RGV250 Gamma

  • Bobot : 128 kg
  • Mesin : twin 250cc Liquid Cooled
  • Tenaga : 68hp/ 9500 rpm
  • Torsi : 53nm / 8750 rpm
  • Motor buatan Suzuki ini diproduksi antara tahun 1987-1997. Motor ini menjadikan motor 2 tak lainya bak seekor kura kura tua nan lamban. Bayangkan motor ini hanya berbobot 128 kg atau masih lebih ringan 7 kg dibandingkan Cagiva Mito 125. Tenaga motor yang terbilang tidak wajar tersebut berimbas pada penghentian produksinya dikarenakan tenaga motor yang terlalu besar. Walau demikian mesin RGV Gamma tersebut diadopsi oleh aprilia hingga tahun 2003. Jadi jangan heran jika mesin Aprila RS250 begitu perkasa.

    Kini Jawara 2 Tak Tinggal Kenangan ?

    Kini baik Suzuki RGV250, Honda NSR250 maupun Aprilia RS250 sudah tidak diproduksi baik dengan alasan keamanan maupun regulasi Euro III. Tetapi buat penggemar motor dua tak tidak perlu kuatir karena meski sedikit masih tersisa beberapa motor dua tak dengan performa dahsyat yang masih diproduksi dan bahkan diperbaharui. Motor tersebut antara lain Aprilia RS 125 R (2007), Cagiva Mito Revo (2008) maupun Kawasaki Nija ZX 150. Dua nama pertama mampu meledakan tenaga sebesar 39hp.

    Yamaha Vino … Asyik!

    Sekilas Yamaha Vino

    Yamaha Vino adalah skutik berkapasitas 125cc yang memiliki desain retro. Desain Yamaha vino sendiri bisa dibilang lebih european oriented dibanding asian oriented yang kebanyakan berdesain futuristis. Yamaha vino sendiri kurang lebih adalah lebih pende sekitar 10-13cm dibanding yamaha Mio Soul dan lebih ramping sekitar 4 cm. Kecil memang namun sesuai fungsinya motor ini memang di desain untuk digunakan di dalam kota.

    Keliling Melbourne CBD naik Vino … Asyik

    Kebetulan Indobikers berkesempatan mencoba mengendarai Yamaha Vino miliki bro Andi. Mengelilingi Melbourne CBD mulai dari Exhibition - Spring - Lygon - Swanston - Collin st dan berakhir di exhibition alias tempat semula. Motor berukuran mini tersebut ternyata mampu bermanfuer dengan baik baik di saat menikung maupun berakselerasi. Meski hanya menggunakan rem tromol depan-belakang namun rem tersebut sudah cukup untuk kecepatan Vino yang hanya 75 km/jam.

    Dijual Rp 14,4 juta rupiah on the road, hmm …

    Dengan kurs 1$ Aud = 8000, motor ini dibandrol $1800 alias 14.4 juta rupiah. Sudah termsuk sebuah helm Nolan Classic dan boks Givi. Sebuah tawaran yang menarik terlebih jika dibandingkan dengan harga Kawasaki Ninja ZX 250 yang dibandrol $6000 Aud ataupun Aprilia New RS 125 Jorge Lorenzo yang berada di kisaran $8000. Betul menjadi sebuah tawaran yang sangat menarik terlebih di Melbourne kecepatan maksimum adalah 80 km/jam.

    Vino Classic masuk Indonesia …

    Seandainya Yamaha Vino masuk ke indonesia melalui YMKI alias di ckd bisa jadi harga serupa juga menjadi bandrol untuk menebus Vino . Yang pasti motor ini memiliki keunggulan tersendiri dibanding kompetitornya seperti Vario, Skywave bahkan Mio sendiri. Selain penampilan yang benar benar berbeda motor ini memiliki fitur yang jauh user friendly dan kenyamanan yang lebih dibanding skutik lokal yang telah lama beredar. Berminat ?

    Honda CS 1 Kalah Heboh Dibanding Ninja ZX250R ?

    Honda CS One Heboh, Ninja ZX 250R Lebih Heboh Lagi ?

    Kehadiran motor Honda CS1 boleh saja merupakan sebuah langkah besar dalam memperebutkan market share dan untuk kembali mendongkrak pamor ATPM Honda yang belakangan dinilai sempat terpuruk akibat minimnya inovasi yang dilakukan AHM.Tetapi dengan selang waktu yang hanya terpaut 2 bulan dan tidak kalah dinanti kehadiran Kawasaki Ninja berkapasitas 250cc bisa dibilang membayang bayangi sensasi yang dihadirkan AHM melalui produk barunya ini.

    Sudah Pasti Si Hijau 250cc akan Lebih Mencolok

    Meski dalam volume penjualan kalah jauh, tetapi kehadiran “bench mark” baru di kelas 250cc ini pastinya membuat penampilan “nyeleneh” Honda CS 1 menjadi sedikit ternetralisir. Pasalnya Kawasaki ini merupakan sebuah “Moge” terjangkau, dan pastinya mengakui atau tidak memiliki “Moge” hampir dipastikan merupakan keinginan semua bikers, sedangkan memiliki motor “nyeleneh” belum tentu menjadi keinginan semua orang. Kehadiran Kawasaki Ninja ZX 250R pastinya merupakan sebuah “pengabul impian” karena meski dinilai lumayan mahal 43-48 juta rupiah otr, tetapi harga tersebut masih relevan dibanding harga “Moge” 600cc ke atas yang harga barunya saja masih berada dikisaran 200 juta ke atas …

    Jalan Raya Itu Ibarat Medan Perang Bagi Bikers … (1)

    Secara statisik kecelakaan jalan raya baik ringan hingga berkategori fatal selalu didominasi oleh pengendara roda dua yang tidak lain adalah pengendara motor (bukan sepeda ya). Penyebabnya bisa bermacam macam mulai dari (1)ketidak disiplinan pengendara itu sendiri, pengaruh (2)infrastruktur jalan raya, (3)kondisi motor, akibat (4)kendaraan lain hingga (5)minimnya teknik dalam berkendara. Untuk itu ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar kita selamat saat berkendara di jalanan yang penuh tantangan ini.

    Kesadaran dan Mental Bikers

    Sebagai langkah pertama adalah melatih kesadaran dan mental seorang bikers itu sendiri. Karena baik keselamatan maupun kecelakaan biasanya bermulai dari faktor ini. Ditekankan di sini bahwa yang dipentingkan adalah “kesadaran” bukan kedisiplinan, karena dengan adanya kesadaran maka dengan sendirinya maka kedisiplinan akan hadir secara otomatis tanpa perlu ancaman baik dari aparat maupun yang faktor lainya. Berikut merupakan hal yang patut disadari untuk dikerjakan dan sesuatu yang sering menjadi biang penyebab terjadinya kecelakaan.

    (1) Mematuhi Peraturan Lalulintas

    Sebenarnya ini adalah kesadaran paling mendasar untuk dilakukan bagi setiap bikers untuk menghindari hal yang tidak di inginkan. Mulai dari berhenti di saat lampu merah, stop di belakang garis putih hingga menyalakan lampu sain saat ingin belok ataupun berpindah jalur. Sayangnya sering kali untuk hal seperti inipun masih sering kali dilanggar. Biasanya pelanggaran seperti ini terjadi pada perempatan yang sepi ataupun tidak dijaga oleh petugas.

    (2) Peranti Keselamatan Dipakai Bukan Untuk Menghindari Tilang

    Sering kali pengendara hanya dipakai untuk menghindari di tilang petugas, sehingga peranti keselamatan tersebut terkesan seadanya. Seperti helm catok, mengenakan sandal jepit, ukuran kaca spion yang terlalu kecil hingga kondisi motor yang “sekedar” bisa dipakai berjalan meski sebenarnya motor tersebut tidak layak untuk dipakai.

    (3) Melatih Mental dan - “Insting”

    Bikers yang memiliki mental baik adalah seseorang bikers yang mampu mengatur emosi seperti tidak mudah terpancing oleh prilaku bikers lainya, mematuhi aturan lalu lintas hingga tidak memaksakan diri untuk terus berkendara disaat kondisnya tidak memungkinkan. Yang terakhir adalah tidak mengesampingkan “Insting” seperti bila merasa ada firasat tidak “enak” untuk berkendara maka sebaiknya hal itu tidak dikesampingkan karena kadang firasat sering kali tidak jauh berbeda dari kenyataan.

    Kondisi Infrastruktur Jalan Raya

    Seperti yang telah kita ketahui bahwa di indonesia terutama di Jakarta dikenal memiliki berbagai macam rintangan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakan lalulintas sekalipun pengendara tersebut telah mematuhi peraturan lalu lintas dengan sebaik baiknya. Untuk itu ada beberapa tips yang dapat membantu pengendara untuk memahami kondisi infrastruktur jalan agar terhindar dari kecelakaan yang tidak perlu.

    (1) Menghafal Kondisi Jalan hingga Menggunakan Rute Aman

    Agar terhindar dari kecelakan seperti dikarenakan melindas separator busway hingga terjatuh karena melindas lubang merupakan kecelakaan yang paling sering menimpa bikers dijakarta. Untuk itu sebaiknya seorang bikers memahami dan menghafal kondisi jalanan yang menjadi rute keseharianya. Karena dengan menguasai kondisi jalan, dengan mudah bahaya laten seperti lubang maupun separator busway dapat diantisipasi oleh bikers dengan baik.

    Menggunakan rute aman, artinya seorang bikers dapat memilih jalur yang sudah ia kuasai plus menghindari jalur dimana jalur tersebut memiliki resiko cukup besar bila dilalui oleh pengendara sepeda motor. Jalur yang memilki kondisi jalanan berlubang, licin, gelap dan banyak dilalui kendaraan besar umumnya merupakan jalur yang berkategori beresiko untuk dilalui. Sebisa mungkin untuk menghindari jalur tersebut.

    (2) Memilih Jalur yang paling aman

    Mungkin aneh kedengaranya namun ini terbukti benar! Jalur sebelah kiri bagian kanan atau mudahnya berada di lajur paling kiri namun berda di bagian paling kanan pada jalur tersebut bisa dibilang pilihan paling baik. Disamping kebanyakan lubang berada di lajur tengah penempatan spanduk, bendera partai maupun ormas berada di jalur kanan. Pasalnya seringkali bendera tersebut berada pada posisi horisontal sehingga bisa tertabrak oleh badan pengendara motor. Lain halnya pada lajur kiri. Bila pengedara berada di jalur kiri di sebelah kiri seringkali banyak pejalan kaki, kendaraan berhenti maupun bus yang sembarangan menaik-turunkan penumpang. Akibatnya disamping memaksa bikers untuk sering berhenti hal ini bisa membuat pengendara motor cepat lelah dan pada akhirnya bisa menabrak penghalang tersebut.

    (3) Menerapkan Sistem “Give Away” Pada Lintasan Tanpa Marka

    Sistem “Give Away” artinya mendahulukan pengendara yang ingin lurus terlebih dahulu baru melakukan belok atau berputar. Seringkali pengendara sering berlomba2 untuk belok atau memutar tanpa lintasan tanpa marka. Padahal sering kali banyak pengendara lain yang sedang melaju cepat. Akibatnya tabrakan antara kendaraan yang melaju lurus dengan kendaraan yang ingin membelok ataupun memutar. Karena itu pilihan untuk “mengalah” pada kendaraan yang ingin lurus merupaka sebuah langkah yang bijaksana untuk menghindari kecelakaan.

    Sunday, April 6, 2008

    ROSSI SIAP PENCUNDANGI STONER

    Kembali ke Sirkuit Sepang, Malaysia (5-7/2), Valentino Rossi membuat kemajuan besar setelah menjalani tes panjang. Motor Yamaha YZR-M1 2008 maupun ban Bridgestone yang dipakainya bekerja sesuai harapan. Ini pertanda ia siap menyaingi Casey Stoner.

    LORENZO DIKRITIK
    Rossi bilang kalau ingin bertarung dengan Stoner dalam perebutan gelar, kualitas motornya harus seperti saat dites ini. “Sebab dia dan motor Ducati-nya sangat kencang dan kami tak ingin tertinggal di belakang,” jelas Rossi yang tercepat dalam 2 hari tes tersebut.

    Dalam kesempatan itu, Rossi mencoba berbagai macam ban Bridgestone hingga didapat yang sesuai. Tim banyak melakukan pengerjaan pada motor, seperti setelan suspensi dan electronic mapping. Ia juga banyak berlatih start yang menurutnya bagian ini harus ada peningkatkan. Rossi memang kerap tertinggal saat start.

    Pembalap Italia itu bisa berkata seperti tadi, karena membandingkan uji coba Januari lalu ketika Stoner berada di depannya. Sayangnya, tes ini hanya diikuti 5 pembalap dari 3 tim. Stoner tidak ikut, tetapi mereka akan saling berhadapan di Sirkuit Jerez (16-18/2) mendatang.

    Sementara itu, general manager engineering operations Yamaha, Masao Furusawa meminta rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, mengubah gaya membawa motornya. Posisi duduk juara dunia GP 250 cc dua kali itu agak ke belakang. Beda dengan gaya Rossi dan Colin Edwards.

    Tim memodifikasi sedikit bentuk tangki, akibatnya distribusi berat agak beda dari motor standarnya. Jadi bukan karena masalah ban Michelin yang dipakai Lorenzo, jika dibanding motor Rossi yang pakai Bridgestone. “Problem utama di bagian depan motor, ketika masuk tikungan motor tidak stabil dan juga sedikit bergetar,” kata Lorenzo yang tak bisa mengalahkan waktu sebelumnya pada tes Januari lalu.

    Jika masalah gaya bawa motor bisa diatasi, tim Fiat Yamaha semakin percaya diri menjalani balapan 2008.