Friday, April 17, 2009

Honda CG150 dengan Teknologi Bahan Bakar Fleksi

Melihat perkembangan teknologi otomotif di Brasil, khususnya bahan bakar, kita boleh saja iri. Pasalnya, iklim negara Amazon itu sama dengan Indonesia, yaitu tropis.

Pada tahun ini, tidak hanya mobil yang dijual di negara itu menggunakan teknologi bahan bakar fleksi (flexfuel), tetapi juga sepeda motor. Padahal, penjualan sepeda motor Indonesia tiga kali lebih besar dari Brasil. Sebagai catatan, tahun lalu jumlah motor yang terjual di negara itu 1,91 juta unit. Bandingkan dengan Indonesia, 6,2 juta unit.

Pertengahan Maret ini, Honda sebagai produsen motor terbesar di negara itu (memproduksi 1,5 juta unit motor tahun lalu), memperkenalkan motor sport CG150 TITAN MIX. Menurut Honda, inilah sepeda motor pertama di dunia yang menggunakan teknologi bahan bakar fleksi, yaitu etanol dan bensin.

Di Brasil, sepeda motor Honda dipasarkan oleh Moto Honda da Amazonia Ltda (HDA). Untuk bisa menggunakan bahan bakar fleksi, motor ini menggunakan sistem injeksi bahan bakar campuran. Teknologi ini dikembangkan secara independen oleh Honda.

Dengan harga jual setara Rp 32.100.000 atau 6.340 real, Honda Brasil berharap bisa menjual CG150 TITAN MIX ini 200.000 unit per tahun.

Dengan sistem injeksi bahan bakar campuran yang dikembangkan sendiri oleh Honda, CG150 ini, selain bisa menggunakan bensin, juga dapat mengonsumsi bioetanol. Dengan ini, emisi CO2 yang telah menjadi "monster" di kota-kota besar bisa dikurangi.

Ditambahkan pula, dengan teknologi ini, biaya operasional—terutama untuk bahan bakar dan perawatan—bisa dikurangi. Hal tersebut bisa diperoleh karena perbandingan kompresi mesin bisa lebih tinggi dan bekerja makin efisien. Dilaporkan juga, dengan teknologi bahan bakar fleksi ini, perbandingan kompresi mencapai 12–13,5 : 1.

Di Brasil, penetrasi teknologi fleksibel bahan bakar paling tinggi di dunia, yaitu sekitar 90 persen mobil baru di Brasil dilengkapi dengan teknologi ini.

Fitur khusus teknologi bahan bakar fleksi pada motor Honda ini tidak dilengkapi dengan tangki bahan bakar kedua untuk start dingin seperti yang digunakan pada mobil. Tangki harus mempunyai paling kurang 20 persen bensin untuk mencegah terjadinya gangguan bila mesin dihidupkan pada suhu di bawah 15 derajat celsius. Untuk itu, pada panel instrumen motor ditambahkan alat yang memberitahu pengendara tentang komposisi campuran etanol dan bensin yang masih tersisa di tangki bahan bakar.

No comments: