Tanpa mengecilkan rider lain, titel juara MotoGP musim ini tampaknya relatif hanya diperebutkan Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Valentino Rossi. Tanpa Pedrosa di Laguna Seca, Stoner dan Rossi pun dominan. Tapi siap-siap saja, Pedrosa segera kembali.
Sampai dengan seri kesembilan di Assen, Belanda, Pedrosa memesona. Kendati baru dua kali menjejak podium satu, raihannya yang stabil dengan finis terburuk di posisi empat --MotoGP Prancis-- membuatnya bertengger di puncak klasemen.
Akan tetapi, nasib sial akhirnya menghampiri pembalap Honda itu. Membalap pada seri kesepuluh di Sachsenring, Jerman, Pedrosa gagal finis. Dia terjatuh, meluncur masuk gravel dan menabrak pagar pembatas lintasan setelah gagal menguasai kendaraannya. Sudah cedera, dia pun harus tergelincir dari pucuk klasemen.
Asa bisa kembali membalap di Laguna Seca pun sempat dipelihara Pedrosa yang bahkan sempat mengikuti sesi latihan bebas. Namun apa daya, rasa sakit masih membebatnya sehingga harus absen dalam balapan di seri MotoGP Amerika Serikat tersebut.
Gagal mendulang poin di dua seri terakhir, Pedrosa kini tercecer di posisi tiga klasemen pembalap. Dua rivalnya, Stoner dan Rossi, juga menjauhkan rentang poin setelah bergantian merenggut podium satu di Sachsenring dan Laguna Seca.
Tanpa keberadaan Pedrosa, Stoner dan Rossi juga amat sangat dominan di Laguna Seca. Sedari awal, keduanya melaju kencang meninggalkan para kompetitor dan praktis hanya bersaing ketat satu sama lain sepanjang balapan.
Saking renggangnya jarak pembalap Ducati dan Honda itu dari rider lainnya di seri yang berlangsung, Senin (21/7/2008) dinihari WIB tersebut, Stoner yang sempat terjerembab di gravel pun masih punya waktu cukup untuk finis di posisi dua.
Pedrosa bisa jadi geregetan melihat pertarungan kedua rivalnya tersebut, karena cedera telah mengganjalnya ikut hadir di lintasan guna ikut bersaing. Mau tak mau saat ini dia hanya bisa berharap sudah fit untuk seri berikutnya di Brno.
Beruntung buat Pedrosa, waktu jeda musim panas yang kini membentang bakal membuat dia memiliki cukup waktu untuk memulihkan diri dan mencoba kembali bersaing menuju titel juara.
"Tujuannya tak berubah, di mana tujuannya tetap memenangi titel. Dua kali DNF (tak finis) jelas tak termasuk dalam rencana. Keadaan jadi lebih sulit, tapi tentu saja hal seperti ini terjadi," tegas mentor sekaligus manajer Dani Pedrosa, Alberto Puig, seperti dikutip situs resmi MotoGP.
"Sekarang tujuannya adalah kembali di Brno dan terus bertarung untuk kejuaraan dunia, mencoba tak bikin kesalahan, bertarung di setiap balapan. Kami tahu situasi bisa berubah dengan cepat dan tak ada hal yang pasti untuk siapapun sampai akhir musim," seru mantan pembalap 250cc dan 500cc tersebut.
Kembalinya Pedrosa niscaya bukan hanya dinanti para penyukanya, tapi juga penikmat MotoGP pada umumnya, karena kehadiran pembalap berusia 22 tahun itu pasti bakal bikin persaingan menjadi jawara musim ini menjadi kian sengit.
Akankah Brno jadi ajang kebangkitan Pedrosa usai tak bisa mendulang angka di dua seri terakhir?
Sampai dengan seri kesembilan di Assen, Belanda, Pedrosa memesona. Kendati baru dua kali menjejak podium satu, raihannya yang stabil dengan finis terburuk di posisi empat --MotoGP Prancis-- membuatnya bertengger di puncak klasemen.
Akan tetapi, nasib sial akhirnya menghampiri pembalap Honda itu. Membalap pada seri kesepuluh di Sachsenring, Jerman, Pedrosa gagal finis. Dia terjatuh, meluncur masuk gravel dan menabrak pagar pembatas lintasan setelah gagal menguasai kendaraannya. Sudah cedera, dia pun harus tergelincir dari pucuk klasemen.
Asa bisa kembali membalap di Laguna Seca pun sempat dipelihara Pedrosa yang bahkan sempat mengikuti sesi latihan bebas. Namun apa daya, rasa sakit masih membebatnya sehingga harus absen dalam balapan di seri MotoGP Amerika Serikat tersebut.
Gagal mendulang poin di dua seri terakhir, Pedrosa kini tercecer di posisi tiga klasemen pembalap. Dua rivalnya, Stoner dan Rossi, juga menjauhkan rentang poin setelah bergantian merenggut podium satu di Sachsenring dan Laguna Seca.
Tanpa keberadaan Pedrosa, Stoner dan Rossi juga amat sangat dominan di Laguna Seca. Sedari awal, keduanya melaju kencang meninggalkan para kompetitor dan praktis hanya bersaing ketat satu sama lain sepanjang balapan.
Saking renggangnya jarak pembalap Ducati dan Honda itu dari rider lainnya di seri yang berlangsung, Senin (21/7/2008) dinihari WIB tersebut, Stoner yang sempat terjerembab di gravel pun masih punya waktu cukup untuk finis di posisi dua.
Pedrosa bisa jadi geregetan melihat pertarungan kedua rivalnya tersebut, karena cedera telah mengganjalnya ikut hadir di lintasan guna ikut bersaing. Mau tak mau saat ini dia hanya bisa berharap sudah fit untuk seri berikutnya di Brno.
Beruntung buat Pedrosa, waktu jeda musim panas yang kini membentang bakal membuat dia memiliki cukup waktu untuk memulihkan diri dan mencoba kembali bersaing menuju titel juara.
"Tujuannya tak berubah, di mana tujuannya tetap memenangi titel. Dua kali DNF (tak finis) jelas tak termasuk dalam rencana. Keadaan jadi lebih sulit, tapi tentu saja hal seperti ini terjadi," tegas mentor sekaligus manajer Dani Pedrosa, Alberto Puig, seperti dikutip situs resmi MotoGP.
"Sekarang tujuannya adalah kembali di Brno dan terus bertarung untuk kejuaraan dunia, mencoba tak bikin kesalahan, bertarung di setiap balapan. Kami tahu situasi bisa berubah dengan cepat dan tak ada hal yang pasti untuk siapapun sampai akhir musim," seru mantan pembalap 250cc dan 500cc tersebut.
Kembalinya Pedrosa niscaya bukan hanya dinanti para penyukanya, tapi juga penikmat MotoGP pada umumnya, karena kehadiran pembalap berusia 22 tahun itu pasti bakal bikin persaingan menjadi jawara musim ini menjadi kian sengit.
Akankah Brno jadi ajang kebangkitan Pedrosa usai tak bisa mendulang angka di dua seri terakhir?
No comments:
Post a Comment