Untuk mengaturnya, hanya bisa melalui settingan CO (karbon monoksida) melalui ECU (electronic control unit) dengan bantuan alat FI diagnostic tool. Alat ini dimiliki bengkel resmi.
Dari pabrik, CO disetel di angka nol (0). Karena ada perubahan bentuk knalpot, maka adjuster gas bakar dalam range -30 sampai +30. "Bila angka dinaikkan atau (+) bertambah dari nol, bensin lebih kaya. Sebaliknya, jika diturunkan (-), bensin lebih sedikit," jelas Athanasius Ketut Hargunanto, mekanik Yamaha Gunung Sangyang, Krobokan Bali.
Sekadar info saja, lanjut Ketut, tiap kenaikan satu angka ada penambahan suplai bensin sebesar 0,05 cc. Ganti knalpot racing, biasanya di adjuster-nya mengarah ke setting-an CO lebih turun (-).
Namun, dia mengatakan, itu bukan patokan pasti. Sebab, untuk dapat tenaga bawah sampai atas rata dan maksimal, motor harus dicoba jalan. Maksudnya, jika tiap perpindahan gigi, kenaikan putaran mesin lamban, hal itu bisa di-adjuster ulang sampai pas.
"Bisa naik bisa turun. Semua kembali ke soal ubahan knalpot terhadap kebutuhan air fuel ratio (AFR) gas bakar yang dipasok," ujar pria kelahiran Lampung, Sumsel, ini.
No comments:
Post a Comment