Sosok dan penampilan Blade sama persis dengan CZ-i yang diluncurkan di Thailand Juli lalu. Hal itu tampak dari desain bodi, lampu, tutup setang, knalpot dan jok. Kalau pun ada berbeda, adalah roda dan lapisan luar muffler. Jika CZ-i masih mengandalkan pelek jari-jari, Blade menggunakan “cast wheel” atau pelek sport . Sedangkan grafis bentuk dasarnya masih sama, namun kombinasi warna berbeda.
Karena masih mengandalkan karburator, saat tanya-jawab antara wartawan dengan manajemen PT Astra Honda Motor (AHM), pertanyaan pertama yang muncul: ”Mengapa Honda tidak menggunakan sistem injeksi pada Blade, seperti produk yang sama di Thailand?”. Jawaban yang dilontarkan Johannes Loman, Direktur Pemasaran PT AHM adalah, “Dengan menggunakan karburator harga Blade, lebih kompetitif dan terjangkau buat sebagian besar konsumen Indonesia.”
Untuk produk terbarunya ini, AHM menawarkan harga Rp 13,5 juta (on the road) untuk Jakarta dan sekitar. Jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan SupraX 125 PGM-FI yang ditawarkan dengan harga Rp Rp 16,1 saat ini. Harga Blade hampir mendekat Supra X 125R dengan pelek standar (bukan “cast wheel”).
Karena posisi Blade berada antara Revo (100 cc) dan Supra X 125R (125 cc), maka AHM mengategorikannya sebagai produk total baru dengan segmen baru pula.
Daya tarik Blade adalah penampilan yang lebih sproty hampir sama dengan CS (City Sport). Ini terlihat dari desain lampu depan dan penempatannya. Pada Blade, lampu depan tidak lagi pada setang, tetapi pada “kap” atau sayap depan. Dengan cara ini, lampu depan dan sein tidak ikut berbelok bersama setang ketika digerakkan ke kanan atau kiri. Lampu depan ini disatukan dengan lampu sein yang berada di kedua sisinya.
Bentuk fender atau sepatbor depan juga berbeda. Honda menilai bentuknya lebih sporty dan gaya. Desain lampu belakangnya cukup gaya dengan kombinasi warna putih dan merah. Penyempurnaan desain bebek ini dibandingkan dengan produk Honda terdahulu adalah posisi setang yang menekuk ke dalam. Honda menyebut bergaya “racing”. Dengan ini, diharapkan, motor yang ditarget untuk anak muda ini, akan mudah melakukan manuver di tikungan.
Rangka Blade merupakan hasil rancangan baru. Menurut Honda, rangka ini lebih kokoh dan disesuaikan dengan kemampuan atau performa mesin yang lebih galak dibandingkan dengan Revo atau Fit.
Pada bagian depan, antara antara jok dengan setang, diberi “cover” atau tutup dengan posisi yang lebih tinggi dibandingkan bebek biasa. Mirip dengan yang digunakan pada Suzuki Arashi dan Yamaha Jupiter MX.
Mesin - Untuk sumber tenaga, Honda menggunakan mesin SOHC dengan kapasitas 109,1 cc. Tenaga yang dihasilkan mencapai 8,46PS @7500 rpm dan torsi 0,86 kgf-m @5500 rpm. Jadi, performanya berada antara Revo dan Supra 125.
Dimensi | ||
Panjang mm | 1.855 | |
Lebar mm | 709 | |
Tinggi mm | 1.071 | |
Jarak sumbu roda mm | 1.221 | |
Jarak terendah ke permukaan jalan mm | 147 | |
Berat kg | 96,8 | |
Sasis | ||
Rangka | Back bone | |
Suspensi | Depan | Teleskopik |
Belakang | Lengan ayun, peredam kejut ganda | |
Ban | Depan | 70/90-17M/C 38P |
Belakang | 80/90-17 M/C44P | |
Rem | Depan | Cakram |
Belakang | Teromol | |
Kapasitas tangki | 3,7 liter | |
Mesin | ||
Tipe | 4 langkah, SOHC | |
Kapasitas cc | 109,1 | |
Pendingin | Udara | |
Diameter x langkah mm | 50 x 55,6 | |
Perbandingan kompresi | 9,0 : 1 | |
Tenaga maks. PS | 8,46@7.500 | |
Torsi maks. kgf-m | 0,86 @5.500 rpm | |
Transmisi | 4 kecepatan, kopling sentrifugal | |
Starter | Starter elektrik dan kaki | |
Batere | MF 12-33,5 Ah | |
Sistem pengapian | CDI | |
Busi | ND U20EPR9S |
No comments:
Post a Comment