Monday, December 22, 2008

Motor Kanzen Bertransmisi Otomatis seperti di Mobil

Kalau pabrikan motor, baik Jepang, Eropa, maupun Amerika bikin prototipe, itu tak diragukan lagi tampilannya. Pasti mengundang decak kagum seperti Suzuki SD01 dan 02 yang bakal diproduksi tahun depan. Begitu juga dengan Yamaha menyodorkan S3+ yang sudah ditampilkan di Jakarta Motorcycle Show (JMS) 2008 lalu di JCC.

Tak mau kalah, PT Kanzen Motor Indonesia (KMI) memamerkan prototipe Multi-Purpose Motorcycle (MPM) alias motor serbaguna. Karya yang dinobatkan sebagai Inovasi Handal Anak Bangsa punya keistimewaan bertransmisi otomatis.

Lha, bukannya motor bertransmisi otomatis sudah dipakai di skubek? Ketika jalan tinggal gas saja, gigi akan pindah secara otomatis dengan sistem CVT yang mengandalkan sabuk atau v-belt.

Teknologi transmisi otomatis di MPM elektronik yang mereka gunakan namanya K-Tronic. “Diambil dari istilah transmisi di mobil. Kalau di BMW dinamakan Triptronic, Audi menamakan Tiptronic dan di Nissan X-Trail X-Tronic. Untuk di Kanzen 'K-Tronic', tetap pakai rantai dan ada gigi rasio. Makanya tidak muncul gejala selip,” jelas Nano Sumarno dari bagian Research and Development KMI.

Menurut Nano, transmisi otomotis elektronik menggunakan mesin berbasis bebek transmisi manual yang dilengkapi peranti tambahan elektronis sebagai media pengungkit tuas. Sebagai penggerak tuas persneling menggunakan dinamo yang setrumnya diambil dari aki.

Sistem transmisi pada MPM di-setting dua pilihan. Bisa semi atau full-otomatis. “Tinggal pilih dengan menggeser sakelar yang ada di setang kanan atas,” tambah Iwa Adidarma dari divisi racing KMI.

Jika ingin yang full, sakelar digeser ke paling depan. Namun, sebelum jalan, terlebih dulu tekan tombol kuning di setang kanan bawah untuk memasukkan gigi awal. “Selanjutnya, tinggal gas, motor langsung melaju tanpa perlu pindah gigi,” jelas Nono.

Beda dengan semi-otomatis. Sakelar kanan atas digeser ke tengah. Untuk menaik-turunkan posisi gigi persneling tinggal tekan 2 tombol di setang kiri. Kalau gigi naik, tekan tombol atas dan gigi turun tombol yang bawah.

Keistimewaan lainnya, mesin di lengan ayun (swing arm). Makanya, ketika dijajal, mesin ikut mengayun mengikuti roda, termasuk juga filter udara yang juga terpasang di lengan ayun. Konstruksi ini sudah dipatenkan KMI.

Tak cuma itu, umur pakai rantai lebih panjang (bisa sampai 100.000 km) lantaran posisi naik-turunnya bareng dengan roda dan mesin. Beda dengan bebek, rantai kencang-kendur karena posisi mesin diam di rangka sementara roda naik-turun.

No comments: