Tuesday, May 6, 2008

Stoner Kalah Bukan Salah Ducati

Casey Stoner gagal menunaikan niatnya menaklukkan sirkuit Jerez. Akibat bablas ke gravel dua kali di GP Spanyol (30/3), ia hanya finish ke-11. Ini sekaligus memperpanjang rekor buruknya, termasuk belum pernah naik podium di sini dalam berbagai kelas yang pernah diikuti. Pada lomba yang terasa membosankan ini, Dani Pedrosa pantas menerima kemenangan, begitupun Rossi yang menjadikan balapan ini sangat spesial.

Jangan Menyerah
Stoner bersama tim Ducati melalui pekan yang buruk di Jerez. Walaupun start dari posisi ke-7 dan menembus di urutan 3 pada lap pembuka. Sayang, baru 3 lap lomba berlangsung (dari total 27 putaran), Stoner keluar trek akibat kehilangan titik pengereman.

Ketika kembali ke lintasan, ia berada di barisan belakang, tetapi dengan motor yang sudah 100% tidak fit. Naluri bertempur sebagai penyandang gelar juara dunia 2007, diperlihatkan Stoner untuk berada di kelompok terdepan lagi.

“Kami tak pernah menemukan setelan pas di sini. Biasanya pengereman jadi salah satu kekuatan bagi motor kami, tetapi saya tak mendapatkan feeling dengan roda depan. Padahal saya belum pada limitnya,” urai Stoner yang tak bisa mengendalikan laju motor hingga melebar ke landasan berkerikil.

Di lap 22 lagi-lagi ia terempas ke gravel. Saat duel dengan Shinya Nakano (tim Honda Gresini) memperebutkan tempat ke-10, ban motornya bersentuhan dengan motor Nakano. Saat itu Stoner yakin bisa masuk finish ke urutan 5.

Motor Ducati Desmosedici-nya tidak ada masalah, hanya Stoner bilang ban Bridgestone kurang berkerja sempurna. Memang, tetapi gaya berkendara Stoner terkesan seradak-seruduk. Sejak kejadian pertama, mempengaruhi seluruh lomba yang dijalani.

Harusnya ia sedikit mengalah, toh baru lap-lap awal. Jika yakin motornya mumpuni kan bisa menunggu di pertengahan lomba untuk menyalip lawan, seperti taktik yang diterapkan Valentino Rossi. Apalagi Sirkuit Jerez bukanlah andalan Stoner.

“Tahun lalu Jerez merupakan 1 dari 4 sirkuit di mana Stoner tidak naik podium. Motor kami tidak bekerja sempurna di sini,” kata bos tim Ducati, Livio Suppo. Ia menganggap wajar insiden Stoner dua kali keluar trek.

Menurutnya, Stoner manusia biasa yang bisa berbuat salah. Untuk itu Livio minta agar anak asuhnya itu tidak menyerah. Finish ke-11 memang hasil terburuk Stoner sejak bersama Ducati. Kejadian yang dialami Stoner, membuat mata penonton jadi terbuka. Sebab jalannya lomba sangat membosankan, tak ada aksi-aksi menawan. Sehingga kemenangan Dani Pedrosa dianggap pantas oleh Jorge Lorenzo.

Semula dikira terjadi persaingan sengit sesama pembalap tuan rumah, Pedrosa dan Lorenzo. “Motor Dani sangat kuat, saya tak bisa menandinginya,” ujar Lorenzo, rookie dari tim Yamaha yang dua kali berturut-turut naik podium.

Memakai motor spek 2008, Pedrosa hanya fokus untuk tidak membuat kesalahan. Ia pun mengendalikan jalannya lomba sejak awal hingga finish di depan 130 ribu pendukungnya. Termasuk disaksikan Raja Spanyol, Juan Carlos.

Tim Repsol Honda memang memiliki catatan bagus di Jerez, Mick Doohan 6 kali menang, Alex Criville 3 dan Valentino Rossi 2 kali. Tahun lalu Pedrosa pole position dan finish runner-up.

Sementara Rossi membuat catatan tersendiri. Finish runner-up, merupakan podium ke-100 dalam kariernya di kelas utama. Juga podium pertama bersama ban Bridgestone. Walau sudah 6 seri berlalu ia belum juga menang.

Usai dari Jerez semua pembalap optimis berbuat lebih baik, untuk itu sehari setelah lomba mereka uji coba di sini guna memantapkan setelan motor.

Hasil Lomba
1. Dani Pedrosa/Repsol Honda (M)/45mnt 35,151dtk
2. Valentino Rossi/Fiat Yamaha (B)/+02,883dtk
3. Jorge Lorenzo/Fiat Yamaha (M)/+04,339dtk
4. Nicky Hayden/Repsol Honda (M)/+10,142dtk
5. Loris Capirossi/Rizla Suzuki (B)/+27,524dtk

Klasemen sementara
1. Dani Pedrosa /41
2. Jorge Lorenzo /36
3. Valentino Rossi/31
4. Casey Stoner /30
5. Andrea Dovizioso/21

No comments: