Teknik mengepung pasar yang ditebar PT Astra Honda Motor (AHM) tidak sekadar lewat gelontoran beragam motor baru. Imej Honda sebagai motornya ‘anak muda’ pun terus diasah. Selain tampil sporty juga dibekali dapur pacu yang mumpuni. Melengkapi info gress sebelumnya, setelah melepas CS-1 dalam waktu dekat menyusul ‘adik Vario’ berjuluk Beat (Icon).
Lebih jauh seputar Icon Thailand tinggal klik aja di internet. Speknya enggak bakal meleset jauh dengan Beat. Yang masih simpang siur di kalangan bikers tanah air yaitu sosok bebek Honda 110 cc dan Sport 150 cc. Khususnya perdebatan seputar pemasok bahan bakar, masih karburator atau sudah injeksi?
“Untuk bebek 110 cc (Revo 110) basis mesin dan tampilan luar ngambil dari Honda CZ Thailand (injeksi). Tapi yang diproduksi di sini masih pakai karburator. Kalo yang sport 150 cc basisnya Honda Unicon India,” terang Mr.X memastikan kesimpangsiuran.
Mr.X juga bercerita lebih detail keunggulan mesin 110 cc dibanding kompetitor. Katanya, desain ruang bakar dan posisi katup dirancang untuk balap. Mau ganti klep lebar enggak perlu repot geser bos klep.
“Revo 110 ini emang dipersiapkan turun balap. Makanya dipilih pakai karburator bukan injeksi. Sasisnya juga mantap. Pokoknya Yamaha Jupiter Z siap ditekuk deh,” tambahnya.
Sedangkan yang sport 150 cc akan hadir dalam dua varian, karburator dan injeksi. Basis mesin dari Unicon yang telah ganti tampilan menjadi Hunk. Mesin 149,1 cc, OHC, berpendingin udara dan 5 kecepatan. “Sekelebat mirip Bajaj, hehe,” kekeh Mr.X.
Wah, kalo basis mesinnya seperti itu, tampaknya AHM harus siap-siap terima cibiran. “Hari gini motor sport masih OHC. Cuaapek dueach!!!,” kira-kira begitu cemooh bikers. Jika AHM serius menebar virus teknologi modern dan ramah lingkungan, semestinya dipilih basis mesin DOHC, pendingin air lantas dijejali teknologi injeksi. Paling pantas ya CBR. Titik!
Lebih jauh seputar Icon Thailand tinggal klik aja di internet. Speknya enggak bakal meleset jauh dengan Beat. Yang masih simpang siur di kalangan bikers tanah air yaitu sosok bebek Honda 110 cc dan Sport 150 cc. Khususnya perdebatan seputar pemasok bahan bakar, masih karburator atau sudah injeksi?
“Untuk bebek 110 cc (Revo 110) basis mesin dan tampilan luar ngambil dari Honda CZ Thailand (injeksi). Tapi yang diproduksi di sini masih pakai karburator. Kalo yang sport 150 cc basisnya Honda Unicon India,” terang Mr.X memastikan kesimpangsiuran.
Mr.X juga bercerita lebih detail keunggulan mesin 110 cc dibanding kompetitor. Katanya, desain ruang bakar dan posisi katup dirancang untuk balap. Mau ganti klep lebar enggak perlu repot geser bos klep.
“Revo 110 ini emang dipersiapkan turun balap. Makanya dipilih pakai karburator bukan injeksi. Sasisnya juga mantap. Pokoknya Yamaha Jupiter Z siap ditekuk deh,” tambahnya.
Sedangkan yang sport 150 cc akan hadir dalam dua varian, karburator dan injeksi. Basis mesin dari Unicon yang telah ganti tampilan menjadi Hunk. Mesin 149,1 cc, OHC, berpendingin udara dan 5 kecepatan. “Sekelebat mirip Bajaj, hehe,” kekeh Mr.X.
Wah, kalo basis mesinnya seperti itu, tampaknya AHM harus siap-siap terima cibiran. “Hari gini motor sport masih OHC. Cuaapek dueach!!!,” kira-kira begitu cemooh bikers. Jika AHM serius menebar virus teknologi modern dan ramah lingkungan, semestinya dipilih basis mesin DOHC, pendingin air lantas dijejali teknologi injeksi. Paling pantas ya CBR. Titik!
No comments:
Post a Comment