Valentino Rossi dan Casey Stoner terlihat beradu mulut seusai MotoGP AS. Legenda GP Motor, Mick Doohan, memilih membiarkannya dan malah meramal konflik itu akan berlanjut.
MotoGP AS di Laguna Seca akhir pekan lalu berlangsung seru. Rossi akhirnya memenangi balapan setelah melalui pertarungan seru dengan Stoner. Usai lomba, keduanya terlihat bertukar perdebatan verbal.
Stoner menyebut bahwa balapan tersebut adalah yang terkotor yang dialaminya. Manuver Rossi, bagi Stoner, dianggapnya terlalu agresif, terutama ketika melakukan overtaking.
Bagi Doohan, konflik Rossi vs Stoner dianggapnya sebagai bagian dari taktik untuk mendapat keuntungan psikologis ketimbang rivalnya. Ia bahkan memprediksikan hal seperti itu akan terulang di masa mendatang.
"Jangan terkejut jika ada perang kata-kata lagi di antara mereka jika jarak poin (di klasemen) menipis. Itu akan membuat situasi di luar trek menjadi menarik," ucap Doohan santai kepada Sydney Morning Herald,
"Apa yang mereka ucapkan setelah lomba kelihatannya normal saat ada dua orang yang bertarung untuk gelar juara. Pembalap berkata-kata untuk mencoba meraih keunggulan atas rival mereka atau untuk membuat lawan tidak nyaman. Itu bagian dari permainan," papar lima kali juara dunia GP 500 tersebut.
Doohan mengatakan bahwa pertarungan psikologis seperti itu adalah tradisi di balap motor. "Perang kata-kata seperti ini sudah berlangsung dari dulu. Barry Sheene dan Kenny Roberts melakukannya 30 tahun lalu dan kita semua melihat yang seperti itu setelahnya di antara rival-rival di era yang berbeda," lanjutnya.
Bagaimanapun, Doohan mengingatkan bahwa perang di luar trek tak berpengaruh kepada perebutan gelar jawara MotoGP. "Casey dan Valentino sudah cukup lama berada di sana untuk menyadari kalau hasil di sirkuit-lah yang benar-benar berpengaruh," ucap dia. "Anda tidak mendapatkan poin dengan bicara."
Meski tak ingin tahu kalimat seperti apa yang saling terlontar di Laguna Seca, Doohan yakin betul bahwa baik Stoner maupun Rossi sama-sama memiliki respek terhadap lawannya.
"Kenapa tidak? Valentino adalah juara dunia lima kali dan salah satu yang terhebat sepanjang masa. Sementara Casey adalah anak muda yang berjuang keras memenangi gelarnya tahun lalu," tegas pria Australia berusia 43 tahun itu.
"Masing-masing dari mereka memenangi empat balapan tahun ini dan mari kita semua duduk dan menikmati sebuah pertarungan yang menarik dalam tujuh seri yang akan datang," tutup Doohan.
MotoGP AS di Laguna Seca akhir pekan lalu berlangsung seru. Rossi akhirnya memenangi balapan setelah melalui pertarungan seru dengan Stoner. Usai lomba, keduanya terlihat bertukar perdebatan verbal.
Stoner menyebut bahwa balapan tersebut adalah yang terkotor yang dialaminya. Manuver Rossi, bagi Stoner, dianggapnya terlalu agresif, terutama ketika melakukan overtaking.
Bagi Doohan, konflik Rossi vs Stoner dianggapnya sebagai bagian dari taktik untuk mendapat keuntungan psikologis ketimbang rivalnya. Ia bahkan memprediksikan hal seperti itu akan terulang di masa mendatang.
"Jangan terkejut jika ada perang kata-kata lagi di antara mereka jika jarak poin (di klasemen) menipis. Itu akan membuat situasi di luar trek menjadi menarik," ucap Doohan santai kepada Sydney Morning Herald,
"Apa yang mereka ucapkan setelah lomba kelihatannya normal saat ada dua orang yang bertarung untuk gelar juara. Pembalap berkata-kata untuk mencoba meraih keunggulan atas rival mereka atau untuk membuat lawan tidak nyaman. Itu bagian dari permainan," papar lima kali juara dunia GP 500 tersebut.
Doohan mengatakan bahwa pertarungan psikologis seperti itu adalah tradisi di balap motor. "Perang kata-kata seperti ini sudah berlangsung dari dulu. Barry Sheene dan Kenny Roberts melakukannya 30 tahun lalu dan kita semua melihat yang seperti itu setelahnya di antara rival-rival di era yang berbeda," lanjutnya.
Bagaimanapun, Doohan mengingatkan bahwa perang di luar trek tak berpengaruh kepada perebutan gelar jawara MotoGP. "Casey dan Valentino sudah cukup lama berada di sana untuk menyadari kalau hasil di sirkuit-lah yang benar-benar berpengaruh," ucap dia. "Anda tidak mendapatkan poin dengan bicara."
Meski tak ingin tahu kalimat seperti apa yang saling terlontar di Laguna Seca, Doohan yakin betul bahwa baik Stoner maupun Rossi sama-sama memiliki respek terhadap lawannya.
"Kenapa tidak? Valentino adalah juara dunia lima kali dan salah satu yang terhebat sepanjang masa. Sementara Casey adalah anak muda yang berjuang keras memenangi gelarnya tahun lalu," tegas pria Australia berusia 43 tahun itu.
"Masing-masing dari mereka memenangi empat balapan tahun ini dan mari kita semua duduk dan menikmati sebuah pertarungan yang menarik dalam tujuh seri yang akan datang," tutup Doohan.
No comments:
Post a Comment