Di belantika pasar motor dunia, nama MV Agusta tidak populer. Begitu juga di rumahnya sendiri (Italia), motor Agusta kalah saing dengan Ducati, Aprilia dan Piaggio dengan jenis skuternya.
Tapi di arena balap motor paling bergengsi, yakni Grand Prix Motor, MV Agusta menorehkan prestasi spektakuler di tiga kelas. Dimulai kelas paling bawah 125 cc, Agusta menjadi juara dunia pabrikan lima kali yang disumbangkan pembalap C.Ubbiali pada 1991, 1955-1956 dilanjutkan pada 1958 hingga 1960. Kehebatan Ubbiali ditunjukkan juga di kelas 250 cc pada era-1950-an juga dengan Agusta.
Kehebatan mesin Agusta juga menyalak di kelas puncak GP 500 cc (sekarang MotoGP). Dengan membesut Agusta, Giacomo Agustini menyandang gelar juara dunia sebanyak 9 kali berturut-turut (1966-1974). Hebatnya lagi, pembalap Italia itu di waktu yang sama (hanya tidak banyak) juga menggandakan gelarnya di kelas 350 cc. Sebelum dengan Agustini, Agusta sudah merajalela di kelas 500 cc melalui pembalap Mike Hailwood (juara dunia 1962-1965) dan J.Surtees dari Inggris (1958-1960).
Nah, kehadiran F4CC ini tak lain untuk mengenang prestasi dan kejayaan Agusta di GP 500 cc. Menariknya, moge ini dibikin sebanyak 100 unit merupakan obyek intrinsik yang elegan, dan dikerjakan pakai tangan dengan sangat hati-hati karena menggunakan material yang mahal.
Di balik fairing F4CC tersimpang mesin 4-silinder, Cuma tidak disebutkan kapaistasnya. Mau tahu, berapa tenaga maksimumnya? MV Agusta mengklaim 200 hp dengan kecepatan maksimum 312 km/jam (195 miles). Dan aktor ternama Bruce Wayne pernah mengendarai F4 dalam film yang dibintanginya, The Dark Knight.
Harley Davidson menaruh minat membeli perusahaan motor Italia ini, bulan ini juga. Kabar yang beredar, HD sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,03 triliun. Taktik HD ini tak lain untuk memuluskan jalan pemasarannya di Eropa, sekaligus mendongkrak marketnya yang tahun ini mengalami kemerosotan.
Berbicara pesaing F4, di negerinya sendiri berkompetisi dengan Ducati Desmosedici RR dan 1098R dengan traksi kontrol elektronik. Mesinnya, konvigurasi V-twin didukung teknologi Desmodromic Valve gear.
No comments:
Post a Comment