"Tapi enggak jiplak total, ada yang dibuat beda dan tentunya lebih bagus," jelas Steven. Makanya, Sahid, sang modifikator, tak begitu sulit untuk memenuhi keinginan Steven. Terutama pada segi bodi karena bahkan Mad Ass tidak mengenakan baju.
Konsentrasi utama Sahid pada kerangka. Sasis, katanya, dibuat ulang menggunakan pipa besi ukuran 2,5-3 inci. Ini disesuaikan dengan ukuran dan bobot mesin. Mantapnya lagi, pipa itu sekaligus dibentuk menjadi tangki bahan bakar dan wadah oli samping.
Pemakaian pipa besi tampak pada lengan ayun (swing arm). Penggantian ini untuk mendapatkan bobot lebih ringan. Sistem peredam bagian belakang diubah jadi tunggal. Namun, sudut kemiringannya, kata Sahid, harus pas. Jika tidak, dampaknya pada rebound menjadi keras.
Sekalipun motor telanjang, lantas tak berarti penggarapannya gampang. Justru dengan terbuka itu dituntut kerapian dan keserasian dalam menempatkan komponen lainnya. Seperti aki, misalnya, dibuat tempat khusus di bagian bawah, tepatnya di belakang mesin. "Memang sih penempatan di situ agak sedikit rawan karena jalanan di Semarang rawan banjir. Tapi selama air tidak menenggelamkan mesin, masih aman," yakin Sahid.
Yang bikin tampilan Suzuki RC100 jadi gahar, setangnya bikinan AHRS bergaya trail, lampu utama didesain tersusun dua. Kemudian, sistem penghenti laju, baik depan maupun belakang, sudah memakai cakram. Malah yang depan sangat besar dan mengesankan kalau motor ini punya tenaga hebat. Dipertegas lagi dengan pemakaian knalpot ala racing.
No comments:
Post a Comment