Kalau saja logo sayap mengepak di tangki dan tulisan Honda enggak ada, Anda pasti menebaknya Ducati karena ciri kental dari motor Italia ini terletak pada "tulang" yang membentang dari bawah tangki sampai jok berwarna oranye tua. Tidak salah.
Abdul Aziz, sang modifikator dari A1 Modified dari Magetan, Jawa Tengah, mengaku mencontoh Ducati Monster 696. Itu tergambar dari tangki dan kerangka tubular. Meski menggunakan pipa teralis berdiameter 1 inci dan lagi pula tidak berfungsi sebagaimana aslinya di Ducati. Namun, Abdul membuatnya semirip mungkin.
Kecuali pipa dari bagian tengah ke belakang bukan sekadar pemanis, tetapi punya tugas sebagai penguat bodi, sedangkan kerangka depan masih bawaan standar.
Inspirasi Monster terus menjalar ke buritan yang menutupi ujung jok sehingga membuat tampilan menjadi single seater. Sayangnya, finishing-nya sedikit kurang rapi karena masih ada celah antara jok dan buritan yang terbuat dari bahan fiber itu.
Begitu juga dengan cover mesin yang terpaksa harus ditutup karena dapur pacunya sangat kecil. Rancangannya yang kaku, timbul kesan berat di bawah. Kendati begitu, ada terobosan dari Abdul Aziz untuk sistem saluran buang.
Perhatikan desain knalpotnya. Kaki pengendara bisa tersengat panas, justru sudah dieliminasi dengan bahan aluminium yang berasal dari komponen mesin foto kopi. "Di dalam mesin itu kan ada tabung roll dari aluminium dan ternyata bagus dijadikan knalpot lantaran tahan panas," bangga Abdul.
Hebatnya, sekalipun sudah menempuh perjalanan jauh, knlapot masih bisa dipegang, meski diakuinya agak hangat. Terus, pada bagian depan dikasih radiator-radiatoran.
Untuk model lampu depan, Abdul terinspirasi sama Yamaha MT. Lampu diambil dari Honda Revo.
Oh, ya! Ada yang kelupaan. Setelah cerita panjang lebar, apa basis motor ini?
Jawabannya, Honda GL Pro 1995.
No comments:
Post a Comment