Virus low rider umumnya telah merasuk ke tubuh para modifikator, untuk kemudian dipraktikkan pada skutik, ditambah pemakaian ban superlebar atau kerangka tambahan yang menjulur di atas dek sebagai terobosan.
Namun, Siswo Winoto coba memainkan jurus baru dalam memodifikasi Yamaha Mio 2008 ini. Selain itu, karyanya ini juga dipersiapkan untuk ikut kontes yang digelar Motor Plus kerja bareng Yamaha di beberapa kota, mulai pertengahan Juli mendatang.
Dari gerai Win's Paddock yang bermarkas di Purwokerto, Jawa Tengah, itu tampilan standar Yamaha Mio berubah jadi ramping. Paling menonjol, perhatikan tatakan kaki atau dek (bordes). Dirancang miring dan sejajar sama buritan.
Uniknya, dek di sini berubah fungsi. Bukan lagi sebagai penyangga kaki yang oleh Siswo sudah dibikinkan pijakan khusus. Fungsinya sebagai airscoop yang dibuat dari bahan fiberglass. "Bagian ini enggak boleh diinjak, makanya dikasih dudukan kaki yang modelnya rada unik khas balap," ujar lajang kelahiran 1985 ini.
Anto, sang pemilik motor, mengaku puas dengan tampilan skutik beraliran streetbike yang nyentrik ini. Kesan sangar tecermin dari kekuatan frame dan tampilan dinamis. Ciri racing look juga ditonjolkan lantaran si pemilik doyan ngebut.
Sudah begitu, tameng dipangkas tinggal separuh menjadikan tampilannya lebih sporty dan simpel. Lampu depan dibikin lebih sipit dengan sambungan fiberglass. Tak cuma itu, bodi dipotong biar terondol.
Sedikit pusing kala harus memindahkan tangki karena desain belakang lancip ala MotoGP. Solusinya, kata Wiwin, tangki dipindahkan ke bagasi depan yang dibikin dari fiberglass yang bisa menampung 4 liter.
No comments:
Post a Comment