Wednesday, July 1, 2009

Minerva Sachs GTR 150, Skutik Berpostur Bebek Sport

Pangsa pasar sepeda motor Indonesia yang sangat besar membuat berbagai pelaku bisnis ingin memasuki arena ini. Salah satunya adalah Minerva Sachs yang dirakit dan dipasarkan oleh PT Minerva Motor Indonesia (MMI).

Tahun lalu, perusahaan ini telah memasarkan Minerva Sachs Mad Ass 125 dan Sachs 250. Jumat (19/6) malam, MMI menambah satu lagi produknya, yaitu Minerva Sachs GTR150. Produk baru ini sekilas mirip bebek atau underbone sport. Namun, MMI mengklaimnya sebagai skuter otomatik (skutik) sport.

“GTR150 adalah terobosan, skuter sport matik pertama yang dibuat Minerva Sachs. Juga yang pertama di Indonesia,” klaim Kristianto Gunadi, Presiden Direktur MMI, baik pada pidato, maupun rilis yang diberikan kepada wartawan.

Bebek Sport. Dari postur, Minerva Sachs ini berbeda jauh dengan skuter yang ada saat ini. Tidak ada ruang kosong di depan pengendara atau dek rendah buat kedua kaki pengendara. Selain itu, bagian bawahnya dilengkapi pula dengan tameng samping. Rangka dari pipa dibiarkan telanjang, plus tangki bahan bakar di dalamnya.

Gaya mengendara sama dengan motor bebek atau sport. Pasalnya, kaki pengendara ada di samping dan menggunakan penyangga kaki.

Perbedaan lainnya adalah kapasitas tangki bensin yang dapat menyimpan 8,7 liter. Bandingkan dengan skutik yang ada saat ini, yang cuma bisa diisi 3,5 liter bensin.

Lainnya, bila skuter menggunakan roda berdiameter lebih kecil, Minerva ini punya ukuran yang sama dengan bebek, yaitu 17 (depan) dan 16 (belakang). Ukuran bannya juga besar, yaitu 17-110/70 di depan dan 16-100/70 di belakang.

Bagian belakang, yaitu sepatbor bergaya sport, model “nungging”. Begitu juga dengan jok. Namun, untuk boncengan, dipastikan kurang nyaman karena posisinya yang lebih tinggi dari pengendara yang berada di depannya.

Dengan kombinasi komponen tersebut, sosok Minerva Sachs ini benar-benar kokoh, besar, dan tampil lebih sporty dan dinamis. Identitas skuter justru hilang. Harga yang ditawarkan juga tak berbeda jauh dibandingkan bebek sport Jepang, Rp 17,6 juta (on the road) untuk Jakarta dan sekitarnya.

Dengan menampilkan produk seperti ini, Minerva membidik segmen khusus, terutama anak muda yang senang tancap gas, tetapi tidak mau repot gonta-ganti gigi. “Kita tidak mau bermain di segmen yang sama dengan produk yang sudah ada, terutama Jepang. Kita menawarkan sesuatu yang berbeda,” ungkap sumber resmi Minerva tentang segmen konsumsi yang dibidik untuk GTR 150 ini.

CVT. Kalau pun ada bagian yang bisa disamakan dengan skutik, hanya pada sistem transmisi. Untuk ini, GTR 150 ini menggunakan CVT (continuously variable transmission) yang memindahkan tenaga dari mesin ke roda. Mesin berpendingin air, berkapasitas 152 cc berada agak ke depan, sejajar dengan footstep samping.

Seorang wartawan otomotif yang sempat mencoba dan melongok pabriknya, di Celeungsi, Jonggol, menceritakan, tenaga mesin cukup. Namun, pada putaran rendah agak payah. Sementara itu, data yang diberikan kepada wartawan kurang lengkap, tak dicantumkan bobot totalnya.

“Ini baru soft-launch. Nanti September baru diluncurkan secara resmi,” ujar sumber resmi Minerva. Kendati demikian, peluncuran yang dilakukan seminggu setelah Jakarta Fair berjalan tersebut sudah memasang target penjualan.

“Target, 1.000 unit per bulan atau 12.000 setahun. Khusus selama Pekan Raya Jakarta, kami yakin bisa menjual 500 unit,” ungkap Kristianto Goenadi pada rilisnya. Dengan produk baru ini, MMI bisa menjual 84.000 unit kendaraan roda di Indonesia atau naik sampai 16 persen.

Spesifikasi
Mesin
Tipe

4-langkah, satu silinder

Pendingin
Air
Kapasitas
152 cc
Tenaga maks
12 PS
Sistem pasokan bahan bakar
Karburator
Transmisi
CVT
Rem: depan & belakang
Cakram
Kecepatan tertinggi
124,6 kpj
Kapasitas tangki
8,7 liter
Konsumsi bahan bakar
35 km/liter

Informasi lain GTR150:

  1. Dirakit di Indonesia dengan komponen didatangkan dari Minerva Sachs Thailand dan Taiwan.
  2. Saat ini kandungan lokal 15 persen dan nantinya akan ditingkatkan 40 persen.
  3. Dirancang oleh Acerbis, Italia.
  4. Emisi gas buang Euro-3.
  5. Spidometer digital. Namun, takometer tampil bergaya analog (jarum) dengan dasar putih.
  6. Lampu depan tipe proyeksi, dipasang pada tameng depan, terdiri dari dua bagian, kanan dan kiri.
  7. Penempatan lampu depan disatukan dengan sein depan.
  8. Lampu rem belakang tipe LED.
  9. Tutup tangki berada di depan.

No comments: