Ada tiga hal yang menarik dari modifikasi pada Honda Tiger milik Kristiawan asal Cilacap, Jateng. Pertama, tampilan bergaya streetfighter yang kekar. Kedua, bagian tertentu di bodi dipenuhi halilintar bagai petanda hendak hujan. Dan ketiga, jika hujan justru pengendaranya enggak berani jalan.
Ripto dari Ripto's Modification ketika mengubah bentuk motor 'lawas' (1997) menjadi streetfighter kental dengan gaya West Jateng Style (WJS). WJS begitu mononjol dengan desain yang mengembang di sekitar bagian tengah dan bawah. Macam ciri Bulldog yang berbadan besar di depan dengan buntut kecil.
Kristiawan suka sama model WJS lantaran desain runcing dan lancip punya kesan detail dan tegas. Nyambung keinginan pemilik, Ripto coba berkreasi dengan memberi sudut kontras, seperti tangki dibikin tegas. Supaya selaras sama shroud tangki yang rada panjang, maka Ripto mengikuti gaya Benelli yang punya dada besar.
Sesuai dengan model WJS, gaya Bulldog seperti ini akan menambah beban center gravity lebih kuat di depan. Sehingga handling lebih enak saat digeber.Titik berat yang lebih ke depan juga bikin handling kian mantap kala bermanuver hebat.
Desain jok tunggal yang terpisah dengan sepatbor semakin menguatkan kesan streetfighter. Hanya, jadi repot kala disiram hujan. Desain sepatbor yang secuil menutupi ban akan menyiprati bagian belakang pengendara.
Kreasi lain, bisa dilirik bentuk knalpot. Pendek dan nongol di kolong, sangat kompak dengan bentuk dan kehalusan bodi. Meski, secara fungsi tidak diketahui.
Yang menarik, dalam mewarnai motif di bodi. Kristiawan terinspirasi dengan komik Gundala Putra Petir yang sangat kuat rona hitam kombinasi silver plus motif halilintar.
Untuk kaki-kaki, Wawan—sapaan karib Krisstiawan—pilih X-K Bike Design, Purwokerto. Rumah produksi ini mahir soal konstruksi kaki, terutama bergaya streetfighter. "Kaki depan dijelali sokbreker Honda CBX lawas tipe teleskopik," papar Agus DJ.
Agar sesuai pemilihan kaki-kaki, untuk lengan ayun (swing arm) dipasang dari limbah Suzuki GSX750 yang punya tongkrongan besar dan kokoh. "Supaya sinergis dengan bentuk depan, di samping itu bagian belakang jadi tampak mantap," lanjut Agus DJ.
No comments:
Post a Comment