Tuesday, February 24, 2009

Virus Streetfighter Serang Builders Purwokerto

Para builder dari Purwokerto lagi terserang virus streetfighter. Nih, tengok karya Mugi Eling dari West Jateng Style (WJS) dengan Suzuki Thunder 2007 dan Wanto berbendera Billy Custom (BC) melalui Honda Mega Pro 2007. Menariknya, konsep kedua modifikator agak berbeda.

Honda Mega Pro

Wanto banyak menggunakan bahan pelat besi 0,8 mm lantaran di tempat tinggalnya di Karang Lewas banyak kerajinan bambu, pelat, dan besi. Ia mengaku agak repot mengandalkan pelat untuk bodi karena dituntut ketelitian. Meleset sedikit saja bisa merusak patokan awal. Namun, pertimbangan Wanto pilih pelat besi lebih murah dari fiberglass.

Siapa sangka keterampilan tangan builder bernama lengkap Suswanto ini bikin motor milik Kuswandi dari Karawang begitu rapi, simpel, tapi penuh estetika. "Hanya butuh kerja keras saat menyambung antarpelat. Harus sabar kala mengampelas biar benar-benar rapi," kiatnya.

Untuk mengubah bentuk, ia mengaku tidak terpaku pada satu konsep. Hanya melihat motor konsep melalui internet dan majalah, lalu dikombinasi taste-nya. Kreasi Wanto yang punya peran besar adalah sayap pada tangki. Bukan sekadar pemanis, "Fungsinya sebagai corong pengalir udara ke mesin agar tetap adem," urai pria yang buka gerai di Jl Kertawibawa, Karang Lewas, Purwokerto, Jawa Tengah, ini.

Acungan jempol patut diberikan dalam sisi pengetokan dan detailnya. Seperti bagian corong dikasih kawat nyamuk yang ukuran lubangnya lebih besar. Trus, unsur variasi sebagian besar handmade dan memanfaatkan dari motor harian yang ada.

Di antaranya lengan ayun (swing arm) custom bergaya pisang (banana). Bermodalkan pelat 4mm, garapannya tampak menarik. Sayang, pemakaian ban depan kurang besar dan tidak seimbang dengan dimensi cakramnya. "Kaki-kaki belum digarap semua, termasuk depan, tapi keburu diambil yang punya," bela Wanto.

Suzuki Thunder

Perhatikan aliran streetfighter garapan Mugi Eling pada Suzuki Thunder milik Hendra Sakti dari Cilacap, Jawa Tengah. Bahannya mengandalkan fiberglass untuk bodi yang menonjolkan aksen siku dan penuh sudut itu.

Kontur sudut itu, menurut Mugi, membentuk bidang yang ditangkap secara visual oleh mata. Tak heran, dari depan bisa dilihat shroud yang bergaya runcing dan panjang hingga menutupi seluruh mesin. "Desain panjang ini juga jadi acuan modif 2009, cenderung punya bentuk besar di depan dan kecil di belakang," ungkap U'i—sapaan akrab Mugi.

Selain pada sayap di tangki, perbedaan lain streetfighter dari Mugi sama punya Wanto tampak pada kaki-kaki belakang. Model lengan ayun ditambah besi kotak 4 mm sebagai pemanis membuat tampilan lebih kekar.

No comments: