Coba Anda perhatikan Honda Beat milik Yanuar ini. Tak ada yang ekstrem dari modifikasi yang dilakukan Johanes Hanafi, builder dari X-16 Kemayoran, Jakarta Pusat.
Seperti pada bagian bodi, masih terkesan standar. Maklum, variasi skubek ini belum banyak yang beredar lantaran pedagang belum berani menyetok. Makanya, di sekujur badan Beat belum banyak variasi yang nempel.
Paling mencolok, penggantian sok belakang, handel dan grip. Sedang knalpot masih custom. Padahal harusnya banyak pilihan saluran buang di pasaran.
Yang lainnya, pemakaian pelek belakang yang lebarnya 6 inci, bisa dibilang sebagai gebrakan. Ruang roda belakang, menurut Johanes harus dibuat ulang karena lebih kecil dibanding vario. Enggak bisa mengandalkan barang Vario.
Pemakaian pelek yang lebih lebar, gerak roda belakang tetap
Bebas dan lincah. Karena posisi roda sudah mundur sekitar 10 cm. Tak Cuma itu,Johanes harus bikin sistem breket baru. Pasalnya, yang tersedia di pasaran untuk Vario, Mio dan Spin 125.
Menurut Johanes, perubahan itu perlu dilakukan setting ulang posisi mesin. Pergeseran dilakukan ke sebelah kiri sebanyak 2 cm. “Tujuannya, agar supaya rata antara posisi roda depan, belakang dan mesin,” tegas Johanes.
No comments:
Post a Comment